telusur.co.id - Piala Soeratin Jatim U-15 yang diperebutkan, menjalani pertandingan final antara Bhayangkara FC dari Kota Surabaya melawan Golden Soccer Academy (GSA) Kota Blitar. Diduga ada kecurangan, pasalnya ada keributan terjadi antara pemain Bhayangkara FC dengan pemain GSA. Terkait ini, Pakar Sepakbola Ketua PSSI, Samiadji Makin Rahmat angkat suara, terhadap kejadian di Stadion Supriyadi, Kota Blitar.
Ditanya soal terkait kejadian keributan antara Bhayangkara FC dan GSA, Ketua PSSI, Samiadji Makin Rahmat menuturkan, kejadian ini sudah dibahas di Pandis. Saya belum bisa mensikapi karena berdasarkan bukti dan data.
"InsyaAllah malam ini ada emergency meeting," jelasnya melalui WhatsApp. Kamis, (17/3/2022).
Perlu diketahui, hingga pertandingan babak kedua berakhir, skor masih imbang 1-1. Tim GSA Kota Blitar unggul lebih dulu dari Tim Bhayangkara FC. Gol Tim GSA tercipta di babak kedua.
Sempat terjadi keributan antara pemain Bhayangkara FC dengan pemain GSA. Akibat keributan itu membuat salah satu pemain GSA mendapat kartu merah.
Tim GSA bermain dengan 10 pemain. Hal itu menjadi kesempatan pemain Bhayangkara FC untuk membalas ketertinggalan angka dari GSA.
Karena skor masih imbang hingga babak kedua berakhir, wasit memberikan perpanjangan waktu dua kali 10 menit. Kemudian diberikan perpanjangan waktu 2 kali 10 menit dan skor tetap imbang 1-1 hingga pertandingan selesai.
Pertandingan dilanjutkan dengan adu tendangan penalti. Namun, pemain Bhayangkara FC gagal memasukkan bola ke gawang GSA Kota Blitar sebanyak dua kali.
Sedangkan pemain GSA diduga melakukan kecurangan dengan mengeksekusi semua tendangan penalti ke gawang Bhayangkara FC. Hingga hasil akhir Skor 5 untuk GSA Kota Blitar dan 4 Bhayangkara FC. (ari)