telusur.co.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan gedung dakwah Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama Jatim di Jl. Gayungsari Barat GA No. 17 Surabaya. Minggu, (30/7/2023).

Peresmian gedung dua lantai tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Khofifah didampingi Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslahah, Sekretaris Umum PP Muslimat NU Ulfa Masfufah, Ketua Ta'awun Kantor PW Muslimat NU Jatim Prof. Masud, Ka. Kwarda Pramuka Jatim  H. Arum Sabil beserta Ketua PW Muslimat Jatim Hj. Masruroh Wahid. 

Gedung tersebut akan difungsikan sebagai ruang sekretariat, ruang tamu dan ruang pertemuan di lantai satu. Sedangkan di lantai dua berfungsi sebagai ruang dakwah digital dengan konsep podcast. 

Usai meresmikan, Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut  mengaku optimis, gedung tersebut akan melengkapi dakwah Muslimat yang selama ini dilakukan secara lisan dan bertransformasi menjadi dakwah digital.

"Lewat dakwah digital ini akan mengefektifkan seluruh proses dan percepatan dakwah melalui metode yang menarik  dan mudah difahami oleh  masyarakat dimana saja. Siapapun akan lebih mudah mengakses pesan dakwah di lingkungan Muslimat NU," paparnya.

Khofifah menekankan, dakwah digital  akan memperkuat proses dakwah bil hall (Dengan perbuatan) juga dakwah bill mal (Dengan harta) serta dakwah bil lisan (Dengan ucapan). Melalui Dakwah Bil IT (digital) seluruh dakwah Muslimat NU bisa terkoneksi dari satu Pengurus Wilayah (PW) satu ke PW Muslimat lain, dari PW ke Pengurus Cabang (PC) dan dari PC ke Pengurus Cabang Istimewa (PCI) hingga terkoneksi sampai nanti ke pengurus Ranting. 

"Dakwah digital ini akan menjadi trend serta ciri khas dari dakwah Muslimat NU di masa depan. Maka, tema-tema dakwah yang akan disampaikan juga harus menarik, mencerahkan dan penyelesei masalah," tandasnya. 

Selain itu, Khofifah juga mengapresiasi, hadirnya Kantor Dakwah Muslimat NU Jatim dari proses gotong royong yang diwujudkan melalui Tim Ta'awun Wakaf. Artinya, Tim Ta'awun Wakaf ini menerjemahkan pemikiran dari saya menjadi kita dan dari saya menjadi kami. 

Maka, intisari dari bahasa saya menjadi kita dan saya menjadi kami ini adalah semangat  gotong royong di antara seluruh pengurus untuk bersama sama saling memiliki dan mencapai hal produktif dari proses wakaf terwujudnya Kantor PW Muslimat Jatim ini. 

Dalam laporannya, Ketua PW Muslimat NU Jatim Masruroh Wahid menyampaikan rasa syukurnya atas terwujud dan diresmikannya Kantor PW Muslimat NU Jatim yang akan digunakan sebagai kantor sekaligus gedung Dakwah bagi seluruh jamaah Muslimat NU di Jawa Timur.  

Masruroh menjelaskan, Kantor PW Muslimat NU ini akan digunakan sebagai pusat kegiatan syiar maupun dakwah utamanya dakwah berbasis digital sesuai ajaran para Masayekh dan Kiai dari Nahdlatul Ulama (NU). 

"Kami yakin, dengan beroperasinya Kantor PW Muslimat NU yang didalamnya juga terdapat area dakwah digital akan menjadi pusat kegiatan yang bermanfaat. Sebagai warga Muslimat, kita tidak boleh diam namun harus mengisi kegiatan dengan terus berhijrah membuat inovasi baru seiring dengan perkembangan zaman," lugasnya.

Dalam peresmian Kantor PW Muslimat Jatim, disampaikan risalah perjalanan kepemilikan kantor Muslimat NU Jatim oleh Ketua Ta'awun Muslimat Prof. Mas'ud Said. 

Dikisahkan bahwa proses pembangunan sampai terwujudnya peresmian gedung dilatarbelakangi keinginan Ketua PW Muslimat NU Jatim Hj. Masroroh Wahid bersama Ketua Umum PP Muslimat NU Hj. Khofifah yang ingin memiliki gedung dakwah representatif berdekatan dengan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. 

Akhirnya setelah melalui proses panjang yakni 1 Tahun 6 Bulan, rumah yang semula milik Ka. Kwarda Pramuka Jatim H. Arum Sabil berkenan dibeli dan diwakafkan untuk kegiatan Muslimat NU.

Pada kesempatan yang sama, dalam rangka menyambut Hari Sosial Muslimat ke-59 dan masuk Bulan Muharram, Muslimat NU Jatim membagikan santunan dan zakat produktif. Muslimat NU Jatim menyerahkan santunan kepada 30 Anak Yatim, 30 santunan kepada para Dhuafa dan lansia. Serta, penyerahan Zakat Produktif dari Badan Amil Zakat (Baznas) Prov. Jatim pada 40 orang. (ari)