telusur.co.id - Setelah berlatih menari selama 2 bulan, para ibu Rampak Sarinah kemarin, Rabu (07/4/21) menunjukkan kebolehannya dalam menari Gambyong khas Tulungagungan, yaitu Gambyong Mari Kangen.
Sekretaris Rampak Sarinah Tulungagung, Mudrikah menjelaskan bahwa, selain menari, para ibu juga berlatih kerawitan dan panembromo. Semua kegiatan dilakukan secara swadaya dengan membayar iuran untuk operasional latihan.
Seusai melihat penampilan para ibu tersebut, Kabid Pembinaan SDM Dispora Kab Tulungagung, Heri Purnomo Spd memberikan tantangan kepada para ibu Rampak Sarinah untuk menari masal di acara Agustusan atau Hari Ibu tahun 2021 ini.
Wakil Ketua Rampak Sarinah Tulungagung, Astinawati langsung menerima tantangan tersebut.
“Kita siap, mau 100, 300 atau 500 penari, Rampak Sarinah Tulungagung sanggup. Kita mengajukan konsep menari sebagai Olah Raga Budaya,” tegas Astina meyakinkan.
Ada 27 ibu anggota Rampak Sarinah yang menarikan Gambyong Mari Kangen kemarin meramaikan pembukaan Festival Dalang Cilik Tulungagung 2021 di pelataran Taman Budaya.
Mereka mengenakan kebaya putih, berselendang merah, berkain batik corak sekar jagat serta bersanggul sunggar dan semua menunjukkan wajah cerah gembira saat menari.
Di saat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Olah Raga Kab Tulungagung, Hariyo Dewanto Wicaksono yang juga menyaksikan penampilan mereka memberikan apresiasi yang tinggi.
“Ini menarik, para ibu sekarang juga aktif teribat di seni budaya. Pengembangan dan pelestarian seni tradisional akan lebih mudah dilaksanakan oleh mereka,” papar Hariyo bersemangat.
Pagelaran Gambyong tersebut disambut hangat juga oleh para tamu yang lain yang sebagian adalah ASN pegawai Pemda Tulungagung. Ririn Wikanti dari Kantor Inspektorat, Reni dari Bappeda, dan juga Yun (Kepala Sekolah SMPN 1 Kedungwaru) menyatakan minat mereka untuk ikut latihan menari dengan para ibu Rampak Sarinah.
Dari kalangan penari sendiri yaitu, Deffi misalnya, menyatakan, tambah bersemangat untuk melanjutkan berlatih tari. Ia berharap, semakin banyak para ibu ikut berlatih kesenian tradisional Tulungagungan, karena selain dampaknya bagus untuk teraphi kesehatan mental selama pandemi.
Eva Sundari (Direktur Institut Sarinah) dan Heru Santosa (Anggota Fraksi PDIP DPRD Kab Tulungagung) sebagai pembina Rampak Sarinah menyambut gembira kesuksesan pagelaran gambyong tersebut.
“Para anggota Rampak Sarinah harus bisa mempraktekkan strategi trisakti untuk diri sendiri sehingga bisa pula mengajarkan prinsip tersebut kepada putra-putrinya," ucap Eva Sundari.
Heru Santosa menambahkan bahwa, ajaran BK harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Para ibu adalah pihak yang paling efektif untuk menyebar ajaran BK melalui role models diri mereka sendiri. Insyallah, kelak para putra-putri mereka akan dapat menjalankan praktek Trisakti saat menjadi pemimpin Bangsa dan negara kita,” lugas Heru Santosa.
Eva Sundari juga menegaskan bahwa, para Ibu Rampak Sarinah akan didorong untuk mulai menjalankan prinsip berdikari di Bidang Ekonomi. Ia mendukung rencana Rampak Sarinah Tulungagung untuk menyelenggarakan latihan membuat roti dan keripik sayuran untuk membekali para anggota memulai bisnis rumahan. (ari)