telusur.co.id - Pusat Halal Universitas Airlangga (UNAIR) bagikan 1974 sertifikat halal gratis kepada UMKM pada Kamis (05/10/2023). Kegiatan yang dihadiri sekitar 240 peserta itu juga sekaligus meresmikan Lembaga Pengawas Halal UNAIR.

Kegiatan ini diselenggarakan secara luring di Ruang Majapahit Lantai 5 Gedung ASEEC Universitas Airlangga. Dalam kegiatan itu, UNAIR mengundang perwakilan, kecamatan se-Surabaya, Pusat Halal se-Jawa Timur dan mitra Pusat Halal.

Penyerahan sertifikasi halal itu diberikan secara simbolis kepada 22 UMKM oleh Rektor UNAIR, Prof. Mohammad Nasih, Ketua MUI Bidang Fatwa, dan juga Kepala Pusat Kerjasama dan Standarisasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama.

Capaian Pusat Halal

Abdul Rahem, Ketua Pusat Halal, menyebutkan bahwa dari tahun 2022 hingga 2023, Pusat Halal berhasil memfasilitasi sebanyak 3842 produk UMK dari 2929 produk yang ditargetkan oleh BPJPH. Pusat Halal juga telah melakukan berbagai sosialisasi dan fasilitasi hingga memiliki 736 Pendamping teregistrasi dari Kementerian Agama.

“Kita sudah melakukan banyak sosialisasi halal di berbagai tempat. Bekerja sama dengan banyak mitra hingga terjun langsung ke hampir tiap kecamatan di Surabaya. Alhamdulillah, sejauh ini sebanyak 1974 produk telah terbit sertifikat halal,” tuturnya.

Ia menambahkan, Pusat Halal juga turut melakukan sosialisasi di 15 titik pada KKN-BBK 2023 lalu. Selain itu, juga berhasil melakukan pengabdian masyarakat mulai dari Kalimantan hingga Nusa Tenggara Barat dalam rangka meningkatkan ekosistem halal pada berbagai wilayah.

“Peningkatan ekosistem halal juga harus dilakukan melalui upaya penyebaran akses. Meningkatkan sosialisasi dan pendampingan berarti memperluas jangkauan halal untuk membentuk ekosistem,” tegasnya.

Urgensi Halal

Kepala Pusat Kerjasama dan Standarisasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama, Abd Syakur menyampaikan dalam sambutannya bahwa, Konferensi Halal Nasional ini menjadi salah satu upaya dalam menyatukan kolaborasi dan kerjasama dalam melakukan standarisasi halal pada berbagai wilayah. Hal ini berkaitan dengan Kewajiban Halal 2024.

“Kenapa penting? sertifikasi halal memberikan dampak yang baik. Dengan memiliki sertifikat halal berarti UMKM yang mulanya hanya berjualan di tempat pada akhirnya bisa mengekspansi ke luar daerah hingga ke luar negeri,” bebernya.

Selain itu, menurutnya UNAIR telah menjadi percontohan halal Indonesia khususnya di Jawa Timur. Sebagai contoh kasus di wilayah Banyuwangi, adanya sertifikasi halal pada UMKM sama halnya dengan menaikkan kelas UMKM itu sendiri.

“Harapannya, keberadaan Pusat Halal UNAIR bisa membantu UMKM dalam melakukan pengembangan usaha melalui sertifikasi halal baik self declare maupun berbayar. Karena saat ini, ekosistem halal telah disuarakan di seluruh dunia melalui penandatanganan halal dunia,” jelasnya.

Perlu diketahui, pembagian sertifikasi halal ini merupakan bagian dari serangkaian konferensi internasional yang dilakukan oleh Pusat Halal UNAIR. Acara ini terdiri dari bazar produk halal UMK yang didampingi langsung oleh Pendamping Proses Produk Halal (PPH) Pusat Halal, presentasi paper Konferensi Nasional dan Inovasi Riset Ilmiah Airlangga Khair, dan juga Focus Group Discussion. (ari)