telusur.co.id - Forkopimda Jawa Timur yang terdiri dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto, dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta menggelar rapat koordinasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Rapat koordinasi PPKM Mikro ini dihadiri oleh Satgas Covid-19 Jatim, Pejabat Utama Polda Jatim serta Pejabat Utama Kodam V Brawijaya.

Selain itu, rapat PPKM Mikro ini juga diikuti oleh Forkopimda Kabupaten, Kota di Jawa Timur secara virtual. Mereka berkesempatan menyampaikan permasalahan atau penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing. 

Seperti yang disampaikan oleh perwakilan Bupati, dan Walikota yang mengikuti PPKM Mikro, dalam tanggapannya secara virtual mereka mengatakan siap untuk melakukan PPKM Mikro di daerahnya masing-masing. 

Sementara Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, PPKM Mikro ini akan dilakukan pada tanggal 9 sampai dengan 22 Februari, yang berbasis pada RT / RW, dan Poskonya ada di Desa. 

Untuk pemetaan yang telah dilakukan oleh Polda Jatim, untuk RT ada 210 yang masuk kategori Zona Merah, untuk Zona Orange ada 1.245, Zona Kuning 10.023, dan Zona Hijau sebanyak 81.730 yang tersebar di 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur.  

"Oleh karena itu, maka koordinasi dengan Kab/Kota memang menjadi penting, untuk membreakdown secara lebih detail. Karena zonasi itu sangat detail sekali, setiap hari Selasa kita selalu mendapat update zonasi di masing-masing Kab/Kota. 

Per hari ini, Kabupaten Madiun dan Trenggalek masuk dalam zona merah, namun update permalam ini kabupaten tersebut tidak lagi zona merah tapi Jombang dan Mojokerto, begitu juga nanti di RT dan RW,” terang Gubernur Jatim. Senin, (08/2/2021) malam hari. 

Lebih lanjut, Gubernur Jatim menyampaikan, PPKM Mikro supaya sama-sama efektif, semua membatasi dengan kriteria-kriteria tertentu, dengan prosentase dan jam tertentu, serta area tertentu.  

"Diharapkan efektivitas PPKM berskala Mikro ini lebih signifikan, dan rencananya Kamis depan pak Pangdam akan menggelar apel bersama pak Kapolda dan bersama-sama dengan kami.  

Artinya seluruh armada dari Kodam V Brawijaya, dari Polda Jatim, dan tentu dari Kab/Kota akan berseiring dengan maksimalisasi PPKM berskala mikro ini supaya lebih signifikan lagi,” papar Khofifah. 

Dalam rapat PPKM Mikro ini, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menyampaikan, akan memperkuat Bhabinsa untuk mendukung program PPKM Mikro meliputi Tracing pasien, mendukung PPKM Mikro di desa dengan melakukan pembentukan posko, penegakan disiplin, penerapan SOP, serta sosialisasi.  

"Membantu distribusi bantuan, dan akan dilaksanakan apel gelar pasukan Operasi PPKM Mikro. Keberhasilan PPKM adalah berhasilnya pelaskanaan testing dan melakukan input data perkembangan secara real,” ujarnya. 

Selain itu, Kapolda Jawa Timur juga secara penuh mendukung upaya penekanan angka penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, dengan pemberlakuan PPKM berskala mikro, dan melakukan upaya pemetaan zonasi di daerah dengan skenario pengendaliannya.  

Selanjutnya, juga melakukan optimalisasi Kampung Tangguh Semeru (KTS) yang sudah terbentuk sebanyak 3.449 yang sebelumnya hanya 2.906, dan rencana minggu depan akan menambah 2.104 kampung tangguh.  

Jika dihitung dari jumlah Polres sebanyak 39, dalam satu minggu akan menambah 50 sampai dengan 100 KTS. Sehingga dalam satu minggu akan terbentuk 5.603 KTS di Jatim.  

"Berdasarkan informasi, pengalaman, analisa dan evaluasi, ternyata KTS sangat efektif dalam penanganan Covid-19, sedangkan dalam 100 hari dari tiga bulan sekarang akan menjadi 7.043 KTS. 

Selain optimalisasi, kami juga akan memberikan edukasi, karena Jawa Timur berbasis islam kultural. Sehingga, kami menindaklanjuti arahan dari Bapak Menteri Agama untuk bekerja sama dalam mensosialisasikan Prokes melalui kegiatan agama, khususnya di hari Jumat," tukasnya. 

Selain itu, Kapolda juga menambahkan, untuk berpartisipasi dengan tokoh berpengaruh, tokoh formal, atau Informal. Kemudian dengan komunitas dan organisasi, serta mendorong jajaran untuk menggunakan sarana budaya dalam menyampaikan misi atau pesan terkait dengan Prokes dan 3M, lalu pemasangan banner indor juga telah dilakukan di lokasi atau titik strategis.  

"Selain strategi preemtif, kami juga melakukan strategi preventif dengan pembagian masker, dan strategi penindakan hukum dengan melakukan operasi yustisi, dengan bekerja sama dengan TNI dan Satpol PP. Tentunya akan melaksanakan PPKM dengan penerapan RT yaitu Merah, Orange yang menjadi utama kami,” lugasnya. 

Tak hanya itu, program donor plasma darah konvalesen yang dilakukan oleh personil juga sudah dilakukan, dan Kapolda juga sudah lakukan pengecekan secara langsung.  

"Kami akan berkoordinasi terus dengan dokter Joni, Kabid Dokes kami, dengan PMI, sehingga darah anggota yang lulusan universitas Covid-19 bisa menyerahkan darahnya kepada PMI,” lanjut Putra daerah, berpangkat Jendral Polisi Bintang dua ini. 

Polda Jatim juga sudah menyiapkan Rumah Sakit Polri yang tersebar di seluruh jajaran di Jawa Timur, dan dapat digunakan untuk masyarakat. Selanjutnya, untuk pelaksanaan 3M, dan vaksinasi menjadi bagian penting serta pengawasan zonasi juga menjadi atensi bersama. (ari)