telusur.co.id - Gelaran Mojotari Fest 2020 yang diadakan oleh kelompok mahasiswa mata kuliah MICE Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya di atas gedung Ayola Sunrise Hotel Mojokerto berlangsung secara meriah dengan dihadiri oleh para finalis dan peserta awarding yang telah terpilih dalam babak Grand Final Mojotari Fest 2020.
Dalam acara Grand Final & Awarding ini juga turut dihadiri oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas, Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Mojokerto serta Duta Wisata Gus Yuk Kota Mojokerto.
Kali pertama dalam situasi pandemi, melalui Mojotari Fest 2020, kompetisi tari hadir secara hybrid dalam rangka memperingati Hari Lahir Majapahit. Grand Final & Awarding yang berlangsung dari atas gedung Ayola Sunrise Hotel tentunya memberikan sensasi tersendiri yang mana pertama kali pelaksanaannya di Mojokerto dan juga tidak lupa dalam menaati penuh protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
“Mojotari Fest hadir memeriahkan Hari Lahir Majapahit yang berlangsung di atas Hotel dengan sensasi yang tak biasa serta berbeda pada kompetisi tari pada biasanya,” terang Manajer Acara, Riky Rakhmadani pada rilisnya. Rabu, (09/12/2020).
Mengangkat tema “Spirit Energy of Majapahit”, Mojotari Fest 2020 menyelenggarakan kompetisi tari yang terbagi menjadi 2 genre tarian, yakni tari tradisional dan tari modern, dan 2 kategori yakni kategori 12-18 tahun dan kategori 19-25 tahun.
Pendaftaran yang dibuka mulai 01 November 2020 dan ditutup pada tanggal 20 November sudah mencapai 50 an peserta tari yang mendaftar. Mojotari Fest dibuka dengan sistem pendaftaran secara virtual, dan juga pelaksanaan secara virtual untuk babak penyisihan serta pelaksanaan secara langsung untuk babak Grandfinal & Awarding.
Dalam babak Grand Final, hanya diambil 8 tim dari keseluruhan genre dan kategori, serta perwakilan dari peserta Awarding Best Costume and MakeUp, Best Video Performance, dan Juara Favorit. (ari)