telusur.co.id

Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat, Penerus Negeri adalah organisasi relawan yang berfokus pada pengembangan pemuda, kewirausahaan dan perbaikan taraf hidup masyarakat Indonesia sesuai dengan visi pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran.

“Bantu Negeri” telah secara penuh dilaksanakan pada 100 titik di seluruh Indonesia. Relawan Penerus Negeri Jawa Timur pun telah sukses menyelenggarakan Bantu Negeri Volume 1 dan Volume 2 dengan 14 titik sosialisasi yang dikoordinatori oleh Ketua Penerus Negeri Jawa Timur, Arditto Grahadi.

Pelaksanaan Kegiatan Relawan Penerus Negeri “Bantu Negeri” salah satunya digelar Kabupaten Sidoarjo Kec. Tulangan di bulan Januari 2024 ini.
Dalam kegiatan Bantu Negeri, dihadiri Ketua Penerus Negeri Jawa Timur, Arditto Grahadi, Dewan Pembina Penerus Negeri M., Ali Affandi Lanyalla Matalitti, serta serta seluruh pengurus Penerus Negeri beserta Koordinator Bantu Negeri Jawa Timur.

Penerus Negeri Bantu Negeri, kata Arditto, hadir untuk menjawab tiga persoalan mendasar, pertama terkait ekonomi, karenanya kita hadirkan pelatihan kewirausahaan sekaligus memberikan bantuan pengembangan UMKM. 

Kedua, terkait kesehatan, kita inisiasi untuk mensosialisasikan pencegahan stunting untuk generasi muda, ketiga persoalan lingkungan, penukaran sampah 1 kg menjadi sembako.

“Kita bersyukur, program Bantu Negeri ada di Jawa Timur, barisan anak muda sudah saatnya tidak antipati terhadap politik, kita harus memastikan bahwa, anak muda hari ini harus menjadi penentu arah masa depan, tidak lagi hanya menjadi objek, tapi anak mudah harus berperan sebagai subjek yang menentukan nasib kemajuan daerahnya sendiri terutama barisan anak muda Sidoarjo harus ikut berperan mulai dari hari ini,” tegas Ditto, sapaan akrabnya.

Sehingga apa yang dicita-citakan bangsa Indonesia, anak-anak muda punya sejarah menentukan arah perbaikan dan pembangunan di wilayah Jawa Timur pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

Sementara itu, Ita Lydia Grace Violita atau yang kerap dikenal dengan Vio menjadi narasumber stunting mengatakan, jika program Bantu Negeri untuk sosialisasi stunting ini adalah suatu gagasan yang baik, karena tidak hanya bentuk kampanye dengan cara yang berbeda tetapi dengan kebermanfaatan kongkrit bagi masyarakat.

“Kegiatan ini bisa menunjukan bahwa kampanye itu tidak harus gontok-gontokan, marah-marahan, tetapi bisa dilakukan kampanye baik, yang kemudian membawa manfaat langsung seperti pengetahuan tentang stunting, kewirausahaan dan UMKM, serta kepedulian pada lingkungan melalui program sampah jadi sembako,” ucap Lydia.

Agenda kegiatan kaum muda-mudi relawan Penerus Negeri dengan program Bantu Negeri ini diketahui telah digelar di 100 titik di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Sidoarjo, khususnya Kecamatan Tulangan. (ari)