telusur.co.id - Aliansi Kawal Pemira (AKP) Brawijaya sebagai sebuah perkumpulan yang diinisiasi oleh sejumlah mahasiswa Universitas Brawijaya melakukan press release berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilihan Raya (Pemira) Universitas Brawijaya 2022.
Pemira ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa Universitas Brawijaya untuk memilih presiden dan wakil presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) serta Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UB untuk periode tahun 2023. Proses pemungutan suara pemira UB 2022 ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat yakni pada Selasa 27 Desember 2022.
“Adanya Pemira ini merupakan pesta demokrasi terbesar di Universitas Brawijaya, maka kita sebagai mahasiswa harus mengawal bersama-sama dalam setiap prosesnya. Hasil dari pemira ini nantilah yang akan menjadi faktor penentu wajah UB di publik satu tahun ke delan melalui Presiden-Wakil Presiden EM dan Dewan Perwakilan Mahasiswa yang terpilih,” beber narahubung AKP Brawijaya, Sam Fatih. Senin, (26/12/2022).
Lebih lanjut, Sam juga berharap bahwa, dengan adanya agenda Pemira 2022 ini, seluruh mahasiswa dapat menggunakan hak suaranya pada tanggal 27 Desember 2022 dengan bijak. Di samping itu, Aliansi Kawal Pemira Brawijaya juga berharap agar pemira UB ini terselenggara dengan jujur, transparan dan adil. Oleh karena itu, pihak Aliansi berpesan dan mengajak kepada seluruh civitas akademika UB untuk mengawal terus proses Pemira 2022 ini hingga usai.
Menurut Narahubung AKP Brawijaya, bila tidak dikawal bersama bukan tidak mungkin akan terjadi kecurangan yang menodai wajah Universitas Brawijaya sebagai Institusi Pendidikan. Terlebih proses pemungutan suara menggunakan sistem e-vote yang menurut mereka sampai saat ini belum memberikan jaminan keamanan didalamnya.
“Sistem e-vote ini bagaikan pisau bermata dua, apabila digunakan dengan baik maka akan sangat banyak manfaatnya untuk kebaikan pendidikan demokrasi di Universitas Brawijaya. Namun disisi lain, juga dapat menimbulkan potensi kecurangan karena sampai saat ini belum ada jaminan keamanan didalam sistem e-vote ini,” jelasnya.
Oleh karena itu Aliansi Kawal Pemira (AKP) Brawijaya dalam press release-nya menyatakan sikap sebagai berikut :
1. Mengajak seluruh mahasiswa Brawijaya untuk menggunakan hak suaranya dan tidak golput.
2. Mengajak kepada seluruh civitas akademika untuk senantiasa mengawal proses pemira ini bersama-sama hingga tuntas.
3. Mengimbau/menuntut pada semua pihak yang berwenang dalam menyelenggarakan pemira UB agar dapat memastikan pemira terselenggara dengan jujur, transparan dan adil tanpa adanya kecurangan sedikitpun.
4. Bila ditemukan adanya bukti kecurangan maka Aliansi Kawal Pemira Brawijaya akan melaporkan pada pihak yang berwenang. (ari)