telusur.co.id - Panglima Group membantu memberikan solusi kepada beberapa Travel Umroh dan Haji. Dengan menggelar Manasik Akbar terbukti, sejumlah 1000 Jama'ah Umroh berhasil diberangkatkan. Jama'ah yang tertunda keberangkatannya dari PT Arofah Mina di tahun kemarin. Kegiatan Manasik Akbar 1000 Jama'ah, berada di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Jl. Ahmad Yani, Surabaya.
Panglima Group menaungi Panglima Garden, Sahabat Putra Panglima di bidang Perkebunan, King Emerald, Chatour Travel dan lainnya, terakhir Arofah Mina Travel. Mulai Agustus sudah ada pemberangkatan, di September ini di sediakan 1050 paket dari 1500 paket. Dipastikan dari 6000 jamaah Arofah Mina yang tertunda selesai paling lambat November.
Direktur Panglima Group, H. Muhibbin Billah menuturkan, hari ini pihaknya menyatukan seluruh calon jamaah yang mau berangkat di bulan September, kita sediakan 1000 seat untuk para jamaah yang sempat tertunda dari PT Arofah Mina tahun kemarin.
"Kita berikan hak mereka, kita benahi bersama teman-teman yang kemarin sempat kena hantaman pandemi. Travel ini salah satu usaha yang cukup kena dampak, cukup sangat dahsyat kemarin. Karena Arofah Mina kantor pusatnya ada di Kota Surabaya harus bangkitlah, semboyan Arofah Mina saat ini bangkit lebih hebat bermanfaat untuk umat," jelasnya. Jum'at, (01/9/2023)
Lanjutnya, target Panglima Group di sini 1500 cuman disediakan 1000 dulu, Kalau 1000 ini semuanya bisa berjalan dengan lancar. Sudah disediakan besok tanggal 3 langsung 2 pesawat, ada Garuda Air starting Jakarta ada Batik Air starting Surabaya.
"InsyaAllah, dengan keberhasilan di sini akan menjadi keluarga besar Panglima Group. Ini dengan biaya lama dan ada penambahan, karena semua belanja mulai naik dari beberapa segi. Mulai segi dolar saja sudah naik apalagi dari segi Maskapai yang dulu masih di Rp. 10,5 juta sekarang sudah Rp. 17 juta itu signifikan sekali. Kalau penjualan harga mengikat tidak menaikkan harga maka itu namanya bunuh diri," sambungnya.
Menurutnya, selama ini menjadi kesepakatan. Saya meminta dari teman-teman jamaah Arofah Mina, tidak ada dan tidak di perbolehkan untuk refund. Harus berangkat, andai kata Jamaah itu sudah berangkat dengan travel lain maka jamaah tersebut wajib mengirim sebagai pengganti.
"Kami masih mampu memberangkatkan mereka. Awalnya ada yang minta di refund tapi setelah kami berikan pembuktian, ini berangkat ketiga kali dan besok lusa ini langsung dua pesawat. Ini membuktikan bahwa kita serius sehingga mereka yang awalnya minta refund sudah berubah," tuturnya.
Muhibbin juga mengimbau, untuk semua teman-teman travel jangan takut dengan jualan harga mahal, jangan berlomba-lomba dengan jualan murah apalagi dengan harga mengikat di dalam perjalanan travel ini. Jangan sekali-sekali pakai istilah harga mengikat bumerang bagi kita sendiri nanti.
"Harapannya, PT Arofah Mina bisa dihidupkan kembali dari sanksi Kementerian Agama dan beliau bisa kembali menjual dan memberikan pelayanan yang terbaiknya kepada masyarakat khususnya di Kota Surabaya," katanya.
Ditambahkan, untuk jamaah yang ingin berangkat di bulan Februari. Pihaknya tidak bisa memastikan harga, tidak ada kenaikan. Karena didalam dunia travel banyak komponen. Ada tiket, ada visa, ada Dollar, ada kurs Real, ada kebijakan diantara kedua negara ini semua mempengaruhi harga belanja.
"Jadi kalau mengikat Wassalam, kita ketahui Haji kemarin saja mengalami kenaikan yang fantastis apalagi travel umroh, harus berhati-hati jangan hanya bagaimana terlihat murah, bagaimana terlihat lain dari yang lain gitu sehingga langkah-langkah bahaya itu diterjang jangan sampai," tambah dia.
Salah satu jamaah asal Nganjuk, Yunita mengungkapkan, pihaknya dan orangtua bahagia. Bisa umroh dengan daftar registrasi pendaftaran di bulan September 2022. Setelah menunggu mengharap satu tahun terkait keberangkatan yang tertunda.
"Awalnya shock, waktu Arofah Mina Travel tidak bisa memberangkatkan. Alhamdulillah senang bisa ikut berangkat lusa. Hari ini ikut Manasik, tidak ada tambahan harga malah ada cashback. Soalnya, harganya dulu Rp. 35,400 juta sekarang Rp. 33.900 buat 9 hari," lugasnya.
Diceritakan oleh Yunita, waktu itu DP sebesar 7 juta. Jarak satu bulan di suruh melunasi sebesar Rp. 28.400 jadi totalnya 35.400 juta yang berangkat dua orang. Tiba tiba ada berita di tunda H-7, padahal sudah manasik di Tulungagung.
"Untuk jadwal keberangkatan sudah jelas dan fasilitas semuanya sudah lengkap. Mulai koper, tas, seragam sudah saya terima lengkap. Kurang H-7 ada kabar kalau tanggal 23 Februari ada penundaan keberangkatan. Alasannya, di sana hotelnya penuh dan ada kenaikan. Kemudian diundur hingga Agustus, Alhamdulillah hari ini dapat kabar berangkat dan itu diinfokan satu Minggu kemarin," tandasnya.
Untuk diketahui, harga umroh standar dari Jawa Timur itu 9 hari dengan fasilitas bintang 3. Istilahnya, harga standar dari Kementerian Agama itu Rp. 25 Juta, kalaupun ada yang jual di bawah Itu pasti ada persyaratan-persyaratan tertentu. Bisa jual di bawah itu tapi harus 40 pack, nah itu kan beda ketika daftar dengan harga 20 juta hanya satu pack ini harus dipertanyakan dan komponennya banyak. (m9/ari)