Telusur.co.idOleh : Denny JA

Majalah Rolling Stones di tahun 2015, memilih 25 musisi terbesar Indonesia.

Rangking ke 3 adalah Chrisye. Ranking ke 2: Iwan Fals. Ranking Pertama, tak lain dan tak bukan adalah Koes Plus.

Karena itulah, hari ini kita mengundang T- Koes. Ini band pelestari Koes Pus, yang paling tahan lama.

Sore ini, kita ingin rileks-rileks saja. Hadir di sini teman-teman lintas komunitas.

Kita akan buat rutin acara rileks lintas komunitas ini, mungkin 3 bulan sekali.

Saya ingin cerita pengalaman. 5 Januari 2018, 5 tahun lalu. Saya sedang di Singapura. Pagi hari saya mendapat kabar, Yon Koeswoyo, lead vocal Koes Plus wafat dalam usia 78 tahun.

Saya sedang jalan pagi waktu itu. Lalu saya hentikan dan jeda. Saya duduk di kafe. Saya tunda kegiatan saya selama 2 jam.

Langsung terkenang masa kanak-kanak di Palembang tahun 1970an. Umur saya saat itu 7-10 tahun. Setiap minggu sore, saya bersama teman-teman sebaya, kumpul di halaman dekat sungai kecil.

Kami bersama meyanyikan lagu-lagu Koes Plus. Saya berlagak menjadi Tonny Koeswoyo, sambil pura pura main organ dan bernyanyi. Ada yang berlagak menjadi Yon, Yok dan Muri.

Hati kami sangat senang dan lepas. Di usia 60 tahun saat ini, momen bergembira menyanyikan lagu Koes Plus di usia 7-10 tahun, masih sangat membekas.

Di Singapura saat itu, di hari wafatnya Yon Koeswoyo, saya memutar lagu Koes Plus dari handphone. Ada yang ingin saya lakukan untuk mengenang Yon Koeswoyo dan Koes Plus. Band ini begitu mewarnai masa kanak-kanak, remaja hingga dewasa saya.

Sebagai penulis, tak ada lain yang paling berharga yang dapat saya berikan kepada Koes Plus kecuali dengan mempersembahkan tulisan.

Maka saya menulis esai mengenang Koes Plus. Itu dimuat di Facebook saya. Lalu juga dipublikasi  di beberapa media online.

Saat itu saya menulis, ada 5 alasan mengapa Koes Plus layak mendapatkan kehormatan sebagai musisi terbesar Indonesia sepanjang masa.

Pertama, Koes Plus memulai tradisi baru di Indonesia. Ia tumbuh sebagai generasi pertama band lagu POP yang berkarya dan bernyanyi. 

Di tahun 1960an, umumnya band hanya pengiring dari penyanyi solo saat itu.

Koes Bersaudara tahun 1958 keluar dari pakem band zamannya. Ia tak mengiringi penyanyi lain. Ia bernyanyi, berkarya sendiri, mengiringi diri sendiri. 

Terbentuknya Koes Bersaudara bahkan dua tahun mendahului Beatles yang berdiri di Liverpool tahun 1960.

Masuknya Muri menggantikan Nomo Koeswoyo di tahun 1969, mengubah Koes Bersaudara menjadi Koes Plus. 

Kedua, Koes Plus juga band pertama yang menciptakan mania di indonesia. Fans Koes Plus itu militan lintas generasi.

Penetrasi pasarnya paling luas. Lirik dan corak lagunya disukai segala umur, mulai dari anak- anak, remaja, pemuda, orang dewasa hingga para oma dan opa. Sangat jarang sekali hingga masa kini, ada begitu banyak lagu dari satu musisi yang digemari lintas umur.

Ketiga, Koes Plus sangat pula produktif. Sepanjang karirnya ia sudah menghasilkan lebih dari 90 album. 

Sepengetahuan saya, tak ada musisi lain di Indonesia yang punya album sebanyak itu. Banyak sekali lagu Koes Plus yang hits.

Nanti T-Koes akan menyayikan sekitar 20 lagu Koes Plus. Itu sekitar 2 persen saja dari total  sekitar 1000 lagu Koes Plus.

Kempat, lagu yang dihasilkan juga begitu beragam lintas genre. Ada lagu pop, keroncong, dangdut, rock.

Juga karya Koes Plus lintas generasi. Ada lagu anak-anak. Lebih banyak lagu untuk orang dewasa.

Koes Plus juga menciptakan karya lintas bahasa. Banyak lagu bahasa Indonesia. Tapi ada juga yang berbahasa Jawa, Inggris. 

Di semua jenis lagu itu, mereka bisa hits. Ada lagu pop, keroncong, rock, dangdut, lagu anak- anak, lagu bahasa Inggris dan Jawa yang hits menjadi nomor satu di belantara musik Indonesia di zamannya.

Kelima, ini fenomena yang dahsyat, mereka menghasilkan banyak band pelestari dan komunitas pecinta lagu Koes Plus. 

Ini bukanlah komunitas yang dimobilisasi oleh manajemen Koes Plus. Mereka tumbuh secara natural. T-Koes yang nanti akan menghibur kita, ia salah satu band pelestari Koes Plus.

Beberapa kali saya menonton T-Koes manggung di Mall. Sering kali saya tak kebagian kursi. Hingga pernah suatu ketika, saya dan teman- teman beli kursi lipat sendiri dibawa ke Mall, untuk bisa duduk.

Lima point di atas memang membuat Koes Plus tak tertandingi oleh musisi lain di Indonesia.

Sekarang kita nikmati lagu-lagu Koes Plus. Saya ingin mulai dengan ikut meyanyikan dua buah lagunya. 

*Penulis adalah Konsultan Politik, Founder LSI-Denny JA, Penggagas Puisi Esai, Ketua Umum Satupena, Sastrawan, dan Penulis Buku.