telusur.co.id - DPD PDIP DKI Jakarta menggelar fit and proper test untuk memilih Calon Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) se-DKI. BNN dilibatkan dalam proses ini.

Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Ady Widjaja mengatakan fit and proper test dilakukan terhadap seluruh calon pimpinan PAC PDIP. BNN dilibatkan dalam proses pemilihan untuk mengeliminir pengguna narkoba.

"Pimpinan PAC ini adalah garda terdepan, kami enggak mau ada anggota pengguna narkoba," ucap Ady. Seperti yang dilansir detik.com. Minggu (15/3/2020).

Ady menegaskan, para calon pimpinan PAC yang diuji hari ini merupakan figur yang diusulkan pengurus ranting dan anak ranting. Dia memastikan proses penjaringannya transparan dan akuntabel.

"Kami enggak mau ada titipan dalam proses pemilihannya. Sesuai amanat Kongres, kami harus solid bergerak, satu napas menjalankan tugas partai," terang Ady.

Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono menyampaikan, BNN dilibatkan dalam uji kelayakan dan kepatutan untuk mendapatkan calon Ketua, Sekretaris, dan Bendahara PAC PDIP yang bersih dari narkotika.

"Kami menerjemahkan keinginan Ibu Ketua Umum untuk konsisten mendukung pemberantasan narkoba," terang Gembong.

Gembong menjelaskan, seluruh calon pimpinan PAC DKI Jakarta wajib menjalani tes urine yang dilakukan bersama BNN. Setelah itu, para calon pimpinan PDIP di tingkat kecamatan tersebut mengikuti tes tertulis dan diwawancara oleh pimpinan DPD PDIP DKI Jakarta.

Hasil dari uji kelayakan dan kepatutan, kata Gembong, akan dibahas dalam rapat pleno DPD. Selanjutnya DPD Partai akan menetapkan rekomendasi yang disampaikan dalam musyawarah anak cabang (Musancab)

Gembong melanjutkan, semua tahapan pemilihan pimpinan PAC ini juga menjadi salah satu kunci kemenangan PDIP saat pemilu. 

"Semua calon pimpinan kita uji kemampuannya dalam memetakan karakteristik daerahnya. Ketika pemetaan itu benar, maka strateginya akan tepat," tutup Gembong. (tor/ari)