telusur.co.id - Dalam rangka mengembangkan program desa inovasi, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional melalui Koperasi Wanita (Kopwan) Wanita Mandiri menyelenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan Formulasi Pakan Konsentrat dan Hijauan untuk Breeding dan Penggemukan Sapi Potong kepada kelompok peternak sapi di Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.
Pelatihan yang dilaksanakan sejak hari Kamis (19/8) sampai dengan Minggu (22/8) ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para peternak, khususnya kemampuan untuk memformulasikan pakan ternak sendiri.
Dalam pelatihan ini hadir dua pemateri, yakni Diky Ramadani dari Universitas Padjadjaran dan Heni Gusfa dari Universitas Mercu Buana.
Diky Ramadani mengajarkan tentang formulasi pakan ternak. Sedangkan Heni memberikan materi tentang manajemen produksi, aspek permodalan dan pemasaran.
Menurut Diky, dengan formulasi pakan yang tepat diharapkan para peserta dapat mencapai target penambahan bobot sapi 1 kilogram per hari.
“Untuk penggemukan, kita pilih bakalan dengan usia antara 1-1,5 tahun. Kemudian kita beri pakan dengan perbandingan 20 persen hijauan, 80 persen konsentrat. Dengan ransum pakan seperti ini, targetnya bobot sapi bisa naik 1 kilogram per hari,” jelas pria lulusan doktoral Universitas Newcastle, Inggris ini.
Selain membekali para peternak tentang penggemukan, ada juga materi tentang manajemen untuk menggerakkan perkumpulan para peternak.
Heni Gusfa sebagai pemateri menjelaskan bahwa, koperasi sebagai wadah para peternak, harus mampu menjalankan fungsinya sebagai penyedia bahan baku maupun memasarkan produk pakan hasil produksi para peternak.
“Karena harapannya, tidak hanya bisa membuat formulasi pakan sendiri. Tapi juga memproduksi pakan untuk dijual, maka penting sekali peranan koperasi untuk penataan bisnisnya,” kata Heni.
Usai pelatihan, masyarakat mendapatkan bantuan sapi bakalan sebagai demonstration plot (demplot).
“Selanjutnya, kami akan melakukan pendampingan selama beberapa bulan ke depan kepada para peternak untuk mengevaluasi penerapan hasil pelatihan sekaligus kendala yang mereka hadapi. Sehingga bisa mencapai hasil yang diharapkan,” pungkas Heni. (hnf)