telusur.co.id - Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XX Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Nganjuk, yang digelar di Ponpes Bahrul Hasan, Grompol, Kec. Prambon, menuai protes dari banyak kader.
Acara yang dihadiri oleh ratusan kader Ansor ini berlangsung dengan dinamika yang menciderai marwah organisasi & terjadi pelanggaran yang dinilai TSM. Sidang yang dipimpin oleh Ketua Koordinator Wilayah IX Jawa Timur, HM. Hasan Bisri, serta perwakilan PW GP Ansor Jawa Timur, M. Harun Prastyo, hingga forum tersebut terpaksa dihentikan dan tanpa menghasilkan keputusan apapun.
Menurut Ketua PAC Patianrowo, Guntur Halilintar. mulai dari kepengurusan PC GP Ansor Nganjuk Periode 2020-2024 yang dipimpin oleh M. Rifa'i dinilai berjalan tidak sebagaimana sesuai aturan Organisasi. Banyak kader Ansor & kepengurusan PAC Ansor yang dinonaktifkan sepihak oleh PC GP Ansor Nganjuk tanpa kejelasan dan cara tabayun yang dilakukan oleh PC GP Ansor Nganjuk.
Ada dugaan cara tersebut dipakai untuk meniadakan kritik bahkan seolah-olah tidak mau mendengar dan memahami dinamika organisasi yang berkembang, alhasil keputusan menonaktifkan beberapa Kepengurusan PAC dilakukan dengan cara sepihak. Yang lebih parahnya, kata Guntur, kepengurusan Ansor 2020-2024 disinyalir mendukung salah satu calon Ketua dalam Konfercab XX PC GP Ansor Nganjuk.
"PC GP Ansor Kabupaten Nganjuk sudah cacat moral dan aturan sejak dipimpin oleh M. Rifa'i yang kami duga memiliki tujuan pribadi hingga menonaktifkan PAC yang tak mau menuruti nafsu kekuasaannya,” jelas Guntur Halilintar Ketua PAC Patianrowo yang dinonaktifkan sepihak. Senin, (23/12/2024) malam.
Lanjut Guntur, banyak PAC yang dikareteker tanpa sebab, terutama PAC Patianrowo yang ia Pimpin serta hasil akreditasi seluruh PAC & Ranting yang dirahasiakan. Konferensi ini juga terkesan memihak pada salah satu calon, dengan dukungan dari oknum PC GP Ansor 2020-2024. Pimpinan sidang bahkan berani melanggar PD/PRT demi melancarkan calon tersebut menjadi Ketua PC GP Ansor Nganjuk.
"Untik itu, kami akan terus bergerak bersama para kader yang telah kalian bodohi selama ini, semua ini kami lakukan untuk GP Ansor Nganjuk yang bermartabat,” urai Guntur, sapaan akrabnya.
Pada saat persidangan berjalan pada fase persidangan tartib pemilihan ketua, peserta menginterupsikan poin yang tak sesuai PD/PRT tetapi tak digubris oleh pimpinan sidang hingga peserta yang ada di dalam forum menyuarakan aspirasinya dengan emosi sampai sidang dinyatakan deadlock tanpa keputusan.
"Situasi yang semakin tidak kondusif membuat pimpinan sidang akhirnya menghentikan jalannya konferensi tanpa keputusan, sehingga belum ada ketua terpilih. Sampai saat ini belum ada klarifikasi dari PC GP Ansor yang melaksanakan Konfercab XX,” tambah MF, salah seorang kader Ansor yang memberi kesaksian via telepon yang tak mau disebutkan namanya karena takut diintimidasi oleh oknum PC GP Ansor 2020-2024 yg berkepentingan memenangkan salah satu calon.
Perlu diketahui, Konfercab ke-XX PC GP Ansor Nganjuk, terdapat tiga kandidat yang secara sah ditetapkan sebagai Calon Ketua GP Ansor Kabupaten Nganjuk, yaitu Mohamad Bagus Wahyudi, Muhammad Nasih, dan Hamid Muzakki. (ari)