telusur.co.id - Puluhan relawan ITS mengunjungi kawasan terdampak erupsi Semeru. Acara bertajuk Bhakti Ramadhan Semeru 2024 merupakan sinergi antara Kompartemen Kebencanaan PP IKA ITS dengan ITS 93 bersama relawan mahasiswa dari berbagai unsur (BEM, HMTKI-FV, TFKK-ITS), sebagai manifestasi dari semangat Kolaboraksi untuk Indonesia. 

Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan silaturrahmi dengan relawan kebencanaan setempat, napak tilas dan kunjungan lokasi serta pemberian bingkisan dan santunan anak yatim. Sabtu, (30/3/2024). 

Di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh, Kec. Candipuro, Kab. Lumajang, mereka bersilaturahmi dengan relawan setempat. Pentolan Relawan Semeru, Imam yang tegabung dengan beberapa komunitas (termasuk komunitas trail peduli bencana), berbagi pengalaman tentang bagaimana peran relawan dalam menghadapi bencana erupsi semeru (4 Desember 2021), mulai dari evakuasi korban, pengelolaan bantuan hingga rekonstruksi dan proses perpindahan korban terdampak menuju huntara maupun huntap.

Relawan Sosial dan Kemanusiaan ITS juga diajak keliling seputar Kamar Kajang yang hingga sekarang ditetapkan sebagai zona merah yang artinya tidak diperbolehkan mendirikan bangunan di lokasi tersebut. Masih terdapat banyak puing bangunan yang hancur maupun terpendam akibat luapan banjir lahar disertai material pasir dan batu. 

Peserta juga diajak menuju bibir tanggul sungai di bawah jembatan Gladak Perak, dimana ditempat yang sama Tim Kebencanaan IKA ITS sempat merilis adalnya aliran sungai baru yang berpotensi membawa becana susulan (6/12/2021) yang kemudian menjadikan kampung benar-benar terkubur lahar dingin akibat hujan dua hari kemudian.

Sampai di kawasan Curah Kobokan, masih terdapat puluhan hektar tanah yang tertimbun material pasir dan batu serta tonggak pohon mati akibat awan panas Semeru. 

Di Kawasan Rawan Bencana (KRB) berstatus merah itu pulalah, tepatnya di Jalan pintas yang melewati Sungai Desa Supiturang, Kec. Pronojiwo pada akhir Februari 2022 Tim Kompartemen Kebencanaan IKA ITS sempat memasang EWS untuk membantu memberikan sinyal awal bahaya bagi para pengendara yang melewati perlintasan disekitar Curah Kobokan.    

Berbagai cerita detail tentang kejadian dan kronologi bencana erupsi Semeru disampaikan oleh Imam, hingga peserta sampai di Kawasan Hunian Tetap (Huntap) di Desa Sumber Mujur, Candipuro. Di kawasan berjarak kurang lebih 11 km dari Semeru, menempati tanah seluas 81,55 hektar, telah dibangun 1.951 rumah yang menajdi hunian tetap bagi para penyintas Semeru. 

Imam juga menceritakan berbagai kendala dan permasalahan yang menyertai pembangunan hingga serah terima kunci, yang menjadikan kajian tersecndiri bagi adik-adik relawan mahasiswa dalam memahami permasalahan seputar penanganan kebencanaan.

“Napak tilas KRB Semeru diakhiri dengan memepertemukan para relawan dengan adik-adik yatim dari Kampung Kamar Kajang, Poncosumo, dan Gonong Sawor. Para relawan berbagi keceriaan dengan berbagai games dan interaksi positif lainnya,” ujar Imam.

Bingkisan ramadan dan santunan juga diberikan sebagai bentuk penghiburan bagi adik-adik yatim penyintas Semeru, menghadirkan senyum kebahagiaan serta pengobat trauma dan kesusahan saat dilanda erupsi semeru.

“Acara silaturahmi relawan, napak tilas dan santunan yatim Semeru diakhiri dengan buka bersama secara sederhana tapi cukup bermakna,” jelas Imam.

Bidang Sosmas ITS 93, Sita Pramesthi menyampaikan, rasa syukurnya atas teselenggaranya kegiatan Bhakti Ramadhan Semeru 2024 ini. Berbagai wawasan dan tambahan ilmu kebencanaan khususnya mengenai erupsi Semeru banyak didapatkan dari adanya silaturahmi dengan relawan setempat. 

“Kami dari IKA ITS dan ITS 93 serta para relawan berharap bisa berbagi kebahagian khususnya bagi adik-adik yatim di Semeru dan bisa menjadi keberkahan di bulan Ramadhan ini. Apa yang disampaikan Mas Imam dapat memberikan wawasan dan dapat dijadikan pijakan awal bagi para relawan dalam memahami kebencananan, bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. 

Semoga momentum ini menjadi ajang silaturrahmi, menjalin hubungan kekeluargaan antara relawan ITS dan relawan Semeru serta terus berkembang untuk koordinasi dan kerjasama di masa yang akan dating,” tukas Sita. 

Komunitas Trail Piknik Jember, Bayu Wibisono yang merupakan partner Mas Imam dalam kerelawanan di Semeru memberikan apresiasi pada para relawan ITS yang masih menyempatkan diri untuk bisa hadir meramaikan acara ini. 

“Salut dan bangga pada kalian yang memiliki jiwa semangat untuk peduli dan berbagi. Saya sumpahin kalian agar setelah lulus daapt segera bekerja dan cepat jadi direksi ataupun pimpinan di manapun kalian bekerja. Karena orang-orang dengan karakter seperti kalian akan mendatangkan lebih banyak berkah dan kebaikan,” ungkap Bayu.

“Di setiap bencana, saya selalu bertemu dengan malaikat berwujud manusia. Ada orang-orang yang baik, yang baru bertemu sepintas sudah seperti berteman lama karena sama-sama berkeinginan saling membantu. Mereka orang-orang tulus dan pantang menyerah. Para relawan, apalagi penyintas bencana, bermainset hebat, bukan kerdil, dan tidak memandang pendidikan. Mereka orang-orang hebat. Semoga ada yang kita pelajari, kita petik. Harta itu pemberian Tuhan, yang tidak punya bisa jadi punya dalam sekejap, ada pula yang menumpuk harta, ada yg semalam hilang. Semoga kita bisa mengabil hikmah atas semua ini,” tukas Bayu yang juga ITS’93 dari Kelautan.

Sementara itu, Ketua Kompartemen Kebencanaan IKA ITS, Henry Inprasetyobudi menjelaskan bahwa, PP IKA ITS telah melaksanakan berbagai aktifitas dalam penanggulangan bencana di tanah air. 

Untuk erupsi Semeru, kami telah melaksanakan assessment, menerjunkan tim ahli kebencanaan, memberikan kajian potensi bencana susulan yang telah ikta sampaikan kepada Presiden melalui wantimpres, melalukan pemasangan EWS serta mengirimkan relawan le,manusiaan ke Semeru. Sedangkan untuk bencana kekeringan di Lamongan (2023), IKA ITS juga menerjunkan relawan mealkukan pendampingan di Desa Tlogoagung, Kembangbahu Lamongan.

“Tim kami melakukan assesmen dan kajian mengenai instalasi dan keberadaan pompa air untuk mengalirkan air sejauh 1 km dengan elevasi sekitar 10 meter. Juga dilakukan pemetaan potensi air tanah melalui uji geolistik di 6 titik, serta kajian konservasi sumber daya air melalui berbagai langkah yang ramah lingkungan. Apa yang dilakukan oleh Kompartemen Kebencanaan IKA ITS ini merupakan langkah nyata menjalankan kiprah IKA ITS dalam mewujudkan Kolaboraksi untuk Indonesia,” tutup Henry. (ari)