telusur.co.id - Nama jenderal polisi bintang dua, Irjen Pol Syafril Nursal mendadak muncul sebagai pendamping kandidat petahana, Fachrori Umar dalam bursa Cagub-Cawagub Jambi. 

Nama putra asli kelahiran Kerinci itu mendadak muncul dalam SK rekomendasi yang dikeluarkan Partai Demokrat. Kemunculan ini cukup membuat heboh, lantaran Fachrori sudah siap dipasangkan dengan Safrial. 

Alat peraga kampanye dengan slogan "Berkah dan Unggul" keduanya bahkan telah bertebaran. Bukan itu saja, dua partai pengusung, Gerindra dan Hanura bahkan telah mengeluarkan rekomendasi lebih dulu untuk Fachrori-Safrial.

Munculnya tokoh Kerinci yang malang melintang di kancah Nasional itu tentu patut diperhitungkan. Alven Stony, salah satu orang dekat Syafril Nursal (SN) dalam bersama-sama membangun Kota Santri Internasional Kerinci menyatakan, keputusan turun ke area Pilgub merupakan panggilan nurani. 

Menurutnya, inilah bentuk bakti kepada daerah kelahiran. 

“Beliau merasa terpanggil dan diajak oleh pak Fachrori Umar untuk sama-sama membangun Jambi," terangnya.

Sejak dulu, Syafril dan FU sudah menjalin hubungan. Keduanya akrab dan kerap hadir di berbagai pertemuan. Bahkan Syafril juga punya hubungan baik dengan keluarga besar Fachrori Umar. 

Semasa menjabat Kapolda Sulteng, SN kerap bersama-sama Kadensus 88, Irjen Muhammad Syafei (adik ipar Fachrori, red), dalam tugas menumpas teroris di Poso. 

Alven Stony mengatakan, kehadiran Syafril Nursal di Pilgub Jambi tentu memberi warna. 

"Beliau siap bersama masayarakat dan stake holder dalam rangka membangun Jambi ke depan," bebernya. 

Berkiprah di level nasional, Irjen Pol Syafril Nursal tak pernah melupakan kampung halamannya, Jambi. Dimanapun berada, dalam berbagai acara misalnya, Ketua BMKJ Nasional  itu selalu saja mempromosikan nama Jambi. 

Menahkodai organisasi sepuh itu, Syafril ingin warga Jambi perantauan bersatu padu. Saling tolong menolong. Saling membesarkan. 

“Organisasi ini punya sumber daya besar. Kita punya banyak stok pejabat, profesor, doktor. Kita ingin mendorong sumber daya besar ini untuk membangun daerah,” paparnya kala itu. 

Syafril memang kerap membuat kejutan. Kemunculannya di BMKJ Nasional misalnya, juga tak pernah di gadang-gadang sebelumnya. Nama SN tiba-tiba saja muncul dalam bursa kandidat Ketua organisasi Warga Jambi Perantauan. 

Syafril Nursal terpilih lewat rapat tim Formatur BMKJ yang berlangsung cukup alot di Kantor Perwakilan BMKJ Cikini Jakarta. Berorganisasi sudah menjadi hobinya sejak muda. Syafril Nursal punya sederet pengalaman dan segudang prestasi memimpin organisasi. Entah organisasi polisi maupun organisasi sipil. 

Selama aktif di korps baju coklat misalnya, Syafril pernah dipercaya menjadi Ketua Senat Sespim Polri. Sebuah posisi yang tak semua polisi berkesempatan mendapatnya.

 Ia juga dikenal sosok pemimpin yang cemerlang di segala bidang. Beberapa kali memegang tongkat komando Kapolsek, seperti Kapolsek Polda Kalbar (1987), Kapolsektif Polda Kalbar (1988), Kapolsekta Pontianak Polda Kalbar (1990) dan Kapolsek Bekasi (1994). 

Syafril juga pernah dipercaya menjadi Kasat Serse Polwiltabes Surabaya (2001). Bahkan beberapa kali mengemban tugas sebagai Kapolres, seperti Kapolres Lumajang (2002), Kapolres Jember (2005), dan Kapoltabes Pekanbaru (2006). 

Pernah pula menjadi Direktur Narkoba Polda Riau (2006) hingga menjabat Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri dari 2017 sampai sekarang. 

Ia adalah cendekia Polri yang berprestasi. Menyabet ranking 5 di Akabri Kepolisian, ranking 2 di PTIK dan ranking 2 di Sespim Polri yang 1 angkatan dengan Panglima TNI. 

Selain itu, alumni SMA N 1 Kota Jambi itu pernah pula mengikuti pendidikan Antiteror di Amerika pada tahun 2001 silam. 

Pengalaman di organisasi sipil, Syafril adalah Ketua Umum Himpunan Keluarga Kerinci Nasional (HKKN), sebuah organisasi yang menghimpun keluarga Kerinci perantauan di seluruh Nusantara. Ia juga aktif di Yayasan Ummah Ummul Quro, Kota Santri Internasional Kerinci. 

Kini, lulusan Akabri 86 itu dipercaya pula menahkodai organisasi Warga Jambi Perantauan untuk 4 tahun ke depan. 

“Banyak organisasi yang saya pimpin. Tapi saya tidak berkerja sendiri. Sebagai pemimpin tugas saya membawa orang lain untuk mencapai tujuan. Sebagai manajer tugas saya bekerjasama dalam tim,” tebarnya. 

Prinsip suksesnya, tidak berkerja sendiri. Tapi melibatkan orang-orang berkompeten dan bisa bekerja dalam tim. 

“Disiplin dengan waktu adalah kunci utama. Berkerjalah dengan rencana sehingga efisien dan efektif. Gunakan waktu yang tersedia jangan biarkan berlalu tanpa nilai,” tutup Irjen Pol Syafril Nursal. (imc)