telusur.co.id - Sebuah inovasi teknologi diterapkan untuk mendukung pengembangan industri kreatif di Sidoarjo. Tim pengabdian masyarakat dari institusi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berhasil mengimplementasikan Mesin STEAMER Batik Ecoprint di UKM Daun Efek.
Mesin ini dirancang untuk mengoptimalkan proses transfer warna pada kain, meningkatkan kualitas hasil produksi, serta mendorong produktivitas usaha. Penerapan Mesin ini diketuai oleh Dr. Imami Arum Tri Rahayu, S.Pd., M.Pd., yang beranggotakan Handini Novita Sari, S.Pd., M.T., dan Dr. Lilik Anifah, S.T., M.T.
Ecoprint, sebuah teknik mencetak pola alami dari daun dan bunga ke kain, telah menjadi tren di kalangan pelaku industri Fashion ramah lingkungan. Namun, proses manual sering kali memakan waktu lama dan menghasilkan kualitas yang tidak konsisten. Dengan hadirnya Mesin Steamer Batik Ecoprint, UKM Daun Efek kini mampu mencetak motif dengan lebih cepat, efisien, dan konsisten.
"Mesin ini membantu kami menghasilkan produk dengan warna yang lebih tajam dan merata. Selain itu, waktu pengerjaan menjadi jauh lebih singkat," jelas pemilik UKM Daun Efek, Siti Harnanik.
Mesin ini dilengkapi dengan sistem kontrol suhu dan waktu yang otomatis, yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi ideal selama proses pengukusan. Dengan menggunakan LPG sebagai sumber panas, mesin ini mampu menghasilkan uap dengan suhu yang stabil, memastikan bahwa transfer warna dari bahan alami ke kain batik berlangsung secara merata.
Selain itu, mesin ini juga dirancang untuk memudahkan pengguna dalam operasionalnya, dilengkapi dengan rak khusus untuk memudahkan penempatan dan pengangkatan kain. Dilengkapi desain panci khusus untuk menyesuaika ukuran roll batik, sehingga tidak perlu menekuk roll kain yang dapat menyebabkan bekas llitan pada kain batik, sistem kontrol pengaturan suhu dan level air yang dapat mengatur keluaran gas dan api secara otomatis sesuai dengan kebutuhan saat proses perendaman, terdapat rak container yang mempermudah dalam memasukkan atau mengeluarkan roll kain batik yang sudah jadi, dilengkapi dengan frame beroda yang memudahkan dalam memindahkan mesin agar dapat dioperasikan dengan lebih mudah, menggunakan kompor low pressere 2 tungku yang dapat mempercepat dan meratakan pemanasan pada kain batik.
“Langkah inovatif ini sejalan dengan visi untuk memberdayakan pelaku UMKM lokal melalui teknologi tepat guna dan pendampingan manajemen yang holistik. Program ini diharapkan menjadi model yang dapat diterapkan pada UMKM lain di Indonesia,” jelas ketua tim PKM Dosen Unesa, Imami Arum pada keterangannya. Rabu, (18/12/2024).
Melalui penambahan alat hibah berupa mesin STEAMER BATIK ECOPRINT pada mitrra UKM Daun Efek serta sudah dilakukan uji coba pada mitra, hasil yang diperoleh yakni sesuai target rancangan awal dimana sebelumnya tanpa adanya mesin STEAMER BATIK ECOPRINT mitra UKM Daun Efek memiliki kapasitas produktivitas hanya 6 lembar kain batik/harinya, setelah melalui uji coba adanya penambahan mesin STEAMER BATIK ECOPRINT, UKM Daun Efek dapat melakukan produktivitas menjadi 50-60 lembar kain/harinya.
“UKM Daun Efek kini optimis menghadapi masa depan, dengan produk ecoprint yang semakin diminati konsumen dan dukungan teknologi yang memadai. Kolaborasi antara dunia pendidikan, pelaku usaha, dan teknologi menjadi bukti nyata bagaimana inovasi dapat mengubah wajah industri kreatif lokal,” terangnya.
Tidak hanya itu, tim pengabdian juga memberikan pendampingan manajemen pemasaran berbasis digital kepada UKM Daun Efek. Pelatihan ini mencakup strategi pemasaran online, pengelolaan media sosial, hingga optimalisasi platform e-commerce. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk ecoprint di pasar lokal maupun internasional.
"Kami berharap program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan kualitas produk, tetapi juga memperluas jangkauan pasar UKM, sehingga produk mereka dikenal lebih luas," ungkap Imami. (ari)