telusur.co.id - Konflik yang terjadi di Palestina adalah konflik panjang yang bersejarah. Jika mengingat kembali peristiwa Konferensi Asia-Afrika di tahun 1955, yang menjadi salah satu momentum penting bagi gerakan anti kolonialisme dunia, Palestina adalah satu-satunya peserta yang belum merdeka.
Itulah yang kemudian menjadi alasan bagi munculnya sejumlah dukungan dari negara-negara lain, khususnya Indonesia. Bahkan di dalam pidatonya, Presiden Soekarno pernah mengatakan bahwa, “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel”.
“Beberapa hari terakhir kita diperdengarkan kabar bahwa, konflik kekerasan kembali terjadi di Palestina. Sudah menjadi kewajiban kita, baik sebagai bagian dari umat Muslim dunia maupun sebagai bangsa Indonesia, untuk turut serta memberikan dukungan demi terselesaikannya permasalahan tersebut,” ujar Bendahara Umum HMI Cabang Surabaya, Zamzam Syahara. Rabu, (19/5/2021).
Spirit perjuangan yang sama juga harus mampu ditangkap resonansinya oleh kader-kader HMI. Maka dari itu, ia mengajak kader-kader HMI Surabaya untuk:
1. Mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh Israel kepada warga Palestina.
2. Menuntut pemerintah untuk aktif terlibat dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel sesuai amanat konstitusi Indonesia bahwa, kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
3. Menyerukan kepada seluruh Komisariat dan kader HMI Surabaya menggelar aksi solidaritas galang dana untuk warga Palestina yang menjadi korban kekerasan Israel. (ari)