telusur.co.id - Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa), terdiri dari Prodi S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) dan Prodi S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Penjaskesrek) Fakultas Ilmu Olahraga (FIO).

Tim PKM dosen tersebut terdiri dari Eko Wahjudi sebagai ketua, serta beranggotakan Dianita Putri Agustin, Alifia Kristian Putri dari Pendidikan Akuntansi, dan Sapto Wibowo dari Penjaskesrek. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada guru-guru yang mengajar di SD Kreatif Insan Rabbani, Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo. 

“Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh guru di sekolah terkait yaitu kurangnya keterampilan mengembangkan media pembelajaran digital,” ujar Ketua tim PKM dosen Unesa, Eko Wahjudi. Sabtu, (12/8/2023).

Sebagian besar guru di SD Kreatif Insan Rabbani menggunakan media pembelajaran konvensional, berupa power point dalam proses belajar mengajar sehingga belum memaksimalkan penggunaan media pembelajaran digital. 

“Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan solusi dengan memberikan pelatihan kepada guru- guru yang mengajar di SD Kreatif Insan Rabbani untuk mengembangkan Media pembelajaran digital berbasis game interaktif menggunakan wordwall sehingga mampu meningkatkan pembelajaran menjadi lebih inovatif, aktif, dan kreatif,” tegas Eko.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan menghasilkan luaran, di antaranya satu artikel yang dipublikasi dan satu video dokumentasi kegiatan. Utamanya, memberikan pelatihan pengembangan media pembelajaran sehingga setiap guru bisa menghasilkan satu produk media pembelajaran digital berbasis game interaktif menggunakan Wordwall. Dengan demikian, kegiatan mampu memberikan kebermanfaatan yang nyata dalam pembelajaran.

Kesulitan para guru dalam membuat dan menggunakan media pembelajaran digital antara lain :

a. Keterbatasan pengetahuan tentang platform, software digital untuk peserta didik tingkat SD. Keterbatasan pengetahuan tersebut disebabkan guru belum semuanya mendapatkan pelatihan pembuatan media pembelajaran digital. Sebanyak 15 guru atau 33% guru yang pernah mendapatkan pelatihan pembuatan media pembelajaran digital.

b. Keterbatasan pengetahuan tentang cara mengimplementasikan software digital dalam pembelajaran. Hal ini belum adanya pendampingan secara intensif setelah mendapatkan pelatihan pembuatan media pembelajaran digital.

c. Motivasi para guru untuk mengembangkan inovasi pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif relatif rendah.

Solusi Yang Ditawarkan

Tim PKM ingin memberikan solusi atas permasalahan yang diatasi dengan memberikan pelatihan bagi guru untuk mengembangkan media pembelajaran digital berbasis game interaktif menggunakan platform yang sangat mudah digunakan yaitu wordwall. 

“Tujuan dari kegiatan ini yaitu mendorong guru di SD Kreatif Insan Rabbani menjadi lebih inovatif terutama dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran melalui pengembangan media pembelajaran digital sehingga harapannya mampu meningkatkan kualitas pembelajaran,” tegas dosen Eko.

Target Luaran

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru-guru untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis game interaktif dengan menggunakan wordwall serta diterapkan dalam pembelajaran di kelas masing-masing. 

“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan menghasilkan beberapa luaran yaitu Publikasi artikel jurnal, Produk dan Penerapan media pembelajaran digital berbasis game interaktif menggunakan Wordwall, sehingga nantinya digunakan untuk rujukan pelatihan atau pengembangan ilmu pengetahuan,” tutup Eko. (ari)