telusur.co.id - Berlokasi di gerbang masuk Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Jenderal Sudirman Lumajang, Kepala BKKBN Jawa Timur bersama Rektor STIH Jenderal Sudirman meresmikan Kafe PENTING (Peduli Stunting) dan KOPLING (Komunitas Peduli Stunting) pada Sabtu, (25/11/2023). 

Kafe PENTING dan KOPLING merupakan karya dan inovasi kreatif yang digagas oleh Ikatan Satuan Generasi Berencana (Insan GenRe) Provinsi Jawa Timur dengan berkolaborasi dengan berbagai komunitas remaja, diantaranya adalah komunitas sepeda motor.

Hadir saat peresmian, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati yang dalam hal ini diwakili oleh Pengembang Teknologi Pembelajaran, Totok Akbar Sriyudianto, Rektor STIH Jenderal Sudirman, Dewan Pembina Insan GenRe Jawa Timur, Ketua Insan GenRe Jawa Timur, dan mitra terkait.

Launching Kafe Penting dan Kopling, merupakan upaya langkah progresif untuk meningkatkan akses informasi dan edukasi terkait Gizi, Pencegahan Anemia dan Pencegahan Stunting kepada remaja dan masyarakat yang lebih luas lagi. Program inovasi ini diharapkan dapat mempercepat penurunan kasus stunting yang ada di Jawa Timur. 

Kafe sering kali menjadi tempat untuk mencari makanan dan minuman bagi banyak individu khususnya remaja. Namun, seringkali kafe ini menawarkan makanan dan minuman yang tidak sehat, tinggi gula, lemak jenuh dan rendah nutrisi. Sehingga dengan adanya program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan  yang mendukung pilihan makanan yang sehat dan bergizi di tempat-tempat umum seperti kafe.

Kafe Penting menawarkan beragam menu yang lezat, unik dan tentunya sehat. Pengunjung kafe juga dapat melihat takaran atau kandungan gizi makanan yang dipesan, dengan melakukan scan pada barcode yang disediakan di meja pengunjung. 

“Kafe PENTING (Peduli Stunting) merupakan suatu program inisiasi Insan GenRe Jawa Timur yang disusun dalam bentuk edukasi kepada masyarakat terkait dengan gizi, label pangan dan pilihan makanan lebih sehat serta asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kendati demikian, tidak mengubah nilai kafe yang bercitarasakan remaja, sehingga remaja tetap berminat untuk datang,” urai Ketua Insan GenRe Jawa Timur saat ditemui di lokasi acara, Aulia.

Sedangkan KOPLING atau Komunitas Peduli Stunting, merupakan suatu ruang kolaborasi yang melibatkan remaja secara menyeluruh atau inklusif untuk mengatasi persoalan stunting yang dimulai dari hulu. 

Komunitas ini terdiri dari remaja yang tergabung dalam komunitas motor, komunitas punk, anak jalanan dan komunitas remaja lainnya. Komunitas ini memiliki komitmen yang sama dalam rangka membantu penurunan percepatan stunting melalui berbagai kegiatan dan cara yang lebih komprehensif dan bercitarasa remaja kekinian.

Dalam sambutannya, Totok Akbar, menyampaikan pesan sekaligus apresiasi dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati, atas diluncurkannya dua program inovasi ini.

“Melalui Kafe Penting dan Kopling, mari kita tingkatkan semangat untuk terus bahu membahu, bergandeng tangan, bekerjasama untuk melahirkan generasi emas yang bebas dari stunting,” tutur Totok.

“Tentu saja ini bukan hal yang mudah, namun bersama-sama kita dapat mewujudkannya. Semoga acara ini dapat menjadi tonggak awal bagi remaja Jawa Timur khususnya, menjadi pelopor menuju remaja yang paham betul akan gizi seimbang dan juga pencegahan stunting di masa mendatang,” tambah Totok.

Setelah acara presemian, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Ngobrol Inspiratif dengan narasumber Aniza selaku Mom Ambassador Cegah Stunting, Aniza dan Pemerhati Remaja, Haydar Iskandar.

Selain meluncurkan Kafe Penting di Kabupaten Lumajang, Insan GenRe Jawa Timur berkomitmen untuk dapat menghadirkan Kafe Penting di berbagai daerah lain, sehingga upaya percepatan stunting di Jawa Timur lebih cepat terlaksana. (ari)