telusur.co.id - Forkopimda Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam VBrawijaya, Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, didampingi Sekda Prov, Pejabat Utama (PJU) Kodam V/Brawijaya, PJU Polda Jatim, serta Forkopimda Kabupaten Sumenep, Bupati, Dandim dan Kapolres Sumenep meninjau vaksinasi massal di Sumenep, Madura.

Kegiatan peninjauan vaksinasi massal ini dilaksanakan di Pendopo Agung Keraton, Kabupaten Sumenep, Madura. Sebelumnya, peninjauan juga sudah dilakukan di beberapa kabupaten/ kota di jatim. Diantaranya, Kediri, Lamongan maupun di Bangkalan.

Sementara itu, untuk vaksinasi massal sendiri dilaksanakan di 5 (lima) lokasi berbeda. Dengan jumlah peserta mencapai 1.500 orang, selain itu untuk setiap lokasi berjumlah 300 orang. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kerumunan pada saat dilaksanakan vaksinasi.

Lima lokasi yang digunakan sebagai tempat vaksinasi diantaranya, Pendopo Agung Keraton, Kantor Pemkab, Polres, Kodim, dan Puskesmas Pamolokan. Sedangkan untuk prioritas vaksinasi ini, diprioritaskan kepada lansia.

Saat tiba di pendopo agung keraton, Forkopimda Jawa Timur langsung meninjau peserta vaksinasi. Gubernur Jatim bersama Pangdam dan Kapolda, sempat melakukan tanya jawab kepada para lansia yang mendapatkan vaksinasi.

Gubernur Jatim menyebutkan, pada dasarnya di Sumenep ini kondisi pengendalian Covid-19 sangat bagus. BOR ICU nol dan BOR Isolasi 19 persen, sedangkan standart WHO 60%, dan ini jauh dibawanya. Sehingga proses pengendalian Covid-19 berjalan sangat baik. 

"Untuk menjaga mewujudkan kekebalan herd immunity, diharapkan bisa diikuti oleh seluruh warga masyarakat Sumenep, seluruh Vaksinator, pemberi layanan kesehatan supaya sinergi semua pihak melakukan penyegeraan pelaksanaan vaksinasi," papar Gubernur Jatim. Sabtu, (12/6/2021). 

Sementara itu, terkait dengan Kabupaten Bangkalan, ada 4 (empat) Kecamatan yang masuk kategori Zona Merah adalah Kecamatan Arosbaya. Ada empat kecamatan yang menjadi proses perhatian lebih seksama, diantaranya kecamatan Geger, Klampis, Arosbaya dan Kota. 

"Semua pendekatan sudah dilakukan, pak Pangdam melibatkan banyak tim, dan pak Kapolda juga melibatkan banyak tim. Proses penebalan bisa memberikan pelayanan lebih cepat sudah dilakukan," imbuhnya. 

Pemprov sendiri sudah menurunkan tim diantaranya, pihaknya ingin memastikan bahwa, seluruh puskesmas harus bisa memberikan layanan kepada masyarakat dan tidak boleh ada layanan kesehatan yang terhenti. 

"Seperti misalnya ibu-ibu jangan sampai kesulitan mendapatkan layanan persalinan. Seperti rawat jalan dipastikan berjalan seperti semula, sehingga tim dokter dari Kodam, Polda dan Pemprov menangani di masing-masing puskesmas," tukas Khofifah. (ari)