Telusur.co.id - Oleh : Irmayanti Dwi Saputri
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Mojokerto tahun 2023 telah menjadi fokus utama dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat setempat.
Realisasi anggaran APBD menjadi cerminan efektivitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan program-program pembangunan yang telah direncanakan. Sejauh mana pelaksanaan anggaran mencerminkan kemajuan pembangunan di berbagai bidang? Mari kita telusuri bersama bagaimana perkembangan realisasi anggaran APBD Mojokerto tahun 2023.
Pertama-tama, kita perlu melihat alokasi dana pada APBD Mojokerto tahun 2023. Total APBD Mojokerto tahun 2023 sebesar Rp 2,5 triliun, yang mencakup belanja operasional, belanja modal, serta belanja lainnya.
Dalam realisasinya, sejumlah besar dana dialokasikan untuk fokus pada pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid, tanpa mengurangi pemenuhan biaya di sektor kesehatan, infrastruktur, pariwisata, dan investasi di Kota Mojokerto.
Pada fokus pertama pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid, Pemerintah Kabupaten Mojokerto tetap berkomitmen terhadap pemulihan perekonomian di Kabupaten Mojokerto.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembenahan pasar-pasar di Kabupaten Mojokerto melalui pelaksanaan program dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto, yaitu pasar Bersih, Sehat, dan Bersemangat (BERSERI) yang didukung dengan fasilitas Wi-Fi.
Yang mana, upaya pembenahan pasar-pasar di Kabupaten Mojokerto melalui program BERSERI yang didukung dengan fasilitas Wi-Fi merupakan langkah yang positif dalam pemulihan perekonomian di daerah tersebut.
Program ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam meningkatkan kualitas pasar, menjaga kebersihan dan kesehatan, serta memberikan fasilitas yang mendukung pertumbuhan usaha di pasar.
Sehingga dengan adanya pembenahan pasar dan fasilitas Wi-Fi, dapat meningkatkan daya tarik pasar bagi masyarakat dan pelaku usaha, serta memberikan akses yang lebih baik dalam bertransaksi dan berkomunikasi.
Di sektor kesehatan, selain pada peningkatan pelayanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus melakukan upaya dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto.
Dalam mengatasi stunting pada rancangan APBD TA 2023 sudah mengalokasikan anggaran pada kegiatan, pertama, terdapat dukungan untuk penanggulangan stunting melalui pengelolaan pelayanan kesehatan gizi masyarakat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.3M (APBD).
Kedua, terdapat alokasi anggaran sebesar Rp 10M dari DAK fisik untuk pengadaan antropometri. Hal ini menunjukkan bahwa, Pemerintah Kabupaten Mojokerto memahami pentingnya penanganan masalah stunting dan berkomitmen dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat khususnya pada kesehatan anak.
Dukungan anggaran yang diberikan untuk mengelola layanan kesehatan gizi masyarakat dan menyediakan peralatan antropometri, menunjukkan bahwa, upaya nyata sedang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi stunting.
Dengan anggaran yang cukup, sehingga diharapkan dapat melakukan tindakan pencegahan, pemantauan dan intervensi yang tepat untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto.
Selanjutanya pada pembangunan infrastruktur, mendapatkan alokasi anggaran dari APBD 2023 senilai Rp 185,8 M. Anggaran tersebut telah dialokasikan untuk 68 proyek infrastruktur di Bumi Majapahit. Yang mana anggara tersebut akan digunakan untuk jalan dan jembatan Rp 185, 8 M kemudian bendung dan jaringan irigasi Rp 9,7 M pendukung distribusi air minum Rp 9,7 M serta pembangunan dan rehabilitasi gedung negara Rp 7,7 M.
Pembangunan jalan dan jembatan merupakan langkah penting dalam meningkatkan mobilitas penduduk dan kelancaran transportasi barang. Pembangunan bendung dan jaringan irigasi dapat mendukung sektor pertanian dan pengelolaan air untuk kebutuhan masyarakat.
Pendukung distribusi air minum akan berkontribusi pada penyediaan air bersih yang memadai. Sedangkan pembangunan dan rehabilitasi gedung negara akan meningkatkan fasilitas pelayanan publik.
Dengan alokasi anggaran yang signifikan untuk pembangunan infrastruktur, Kabupaten Mojokerto dapat menghadirkan lingkungan yang lebih baik, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Pemerintah Kabupaten Mojokerto menunjukkan komitmen yang kuat dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan melalui alokasi dana yang signifikan untuk pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan penanganan masalah stunting.
Untuk memastikan efektivitas penggunaan dana sesuai dengan rencana pembangunan, bisa dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap realisasi anggaran APBD.
Selain itu, evaluasi terhadap program-program yang telah dijalankan perlu dilakukan untuk mengetahui dampaknya terhadap pembangunan di berbagai sektor.
Diperlukan juga perkuatan koordinasi antarinstansi terkait untuk memastikan program-program pembangunan dapat berjalan dengan sinergi dan efektif. Sehingga pembangunan di berbagai sektor dapat terus meningkat dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.
*Penulis adalah mahasiswa Prodi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).