Oleh : Endra
Sejak pertama kali diamanahi Presiden Jokowi sebagai Menteri BUMN, ada empat hal yang menjadi fokus Erick Thohir, pertama, ingin BUMN kembali ke bisnis intinya, dan menjadi ahli di bidangnya.
Kedua, memastikan BUMN profesional dan transparan. Ketiga, tidak ada lagi konsep project base. Terakhir, perubahan BUMN harus didasari budaya (culture). Perubahan ini juga dari generasi muda.
Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang selama ini masih dialokasikan ke berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke depannya akan distop.
Erick Thohir menargetkan, perusahaan plat merah tidak lagi mendapatkan kucuran anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam dua tahun ke depan atau pada tahun 2022.
“Kami sedang mencoba, alhamdulillah Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri Keuangan, ibu Sri Mulyani mendukung, 2 tahun kedepan BUMN sudah tidak terima APBN,” ujar Erick.
Ada enam hal positif yang akan membuat BUMN makin sehat. Sehat bagi BUMN dan sehat bagi APBN itu sendiri.
Pertama, gerakan ini bisa memberikan ruang kepada pengusaha daerah hingga UKM agar dapat berkembang lebih maju. Ini bagus untuk pengusaha kecil menengah, pengusaha daerah, karena lahan bisnisnya tidak diambil semua oleh BUMN.
Kedua, pemangkasan jumlah perusahaan pelat merah, merupakan upaya menjaga keberlanjutan dari perekonomian nasional. Ketiga, bisa memacu managemen untuk memperbaiki kinerja BUMN.
Keempat, diharapkan dapat menghasilkan peningkatan produktivitas, efektivitas operasional, dan tata kelola bisnis yang optimal guna memberi nilai tambah bagi negara.
Kelima, bisa merampingkan jumlah BUMN yang saat ini cukup banyak. Dan terakhir yang keenam, ini bisa menjaga agar deviden yang dikembalikan kepada negara seemakin hari semakin besar.
Seperti Singapura yang menyatukan semua BUMN yang profit oriented di bawah satu wadah Temasek Group. Sehingga semua BUMN tersebut yang komersil, fokus kepada profit oriented, tidak lagi dual function juga menjalankan public service obligation.
Sehingga BUMN, tadi korporasi yang berdaya saing tinggi, inovatif dan bisa melakukan terobosan terobosan bisnis. Kami yakin kebijakan ini akan berhasil, apabila antara BUMN dengan korporasi saling mendukung.
Dalam konteks inilah, BUMN harusnya menjadi role model. Karena BUMN menjadi lokomotif lebih sepertiga ekonomi kita. Karena, BUMN hadir untuk negeri.
*Penulis adalah Wakil Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Seluruh Indonesia.