telusur.co.id - Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Kampung KB dalam upaya pengentasan stunting terus dilaksanakan secara masif, kali ini diselenggarakan di Balai Desa Domas, Trowulan, Mojokerto. Kamis, (14/9/2023).
Kegiatan ini sekaligus mengenalkan program inovatif DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang diamanatkan menjadi salah satu kegiatan di Kampung KB. Tidak tanggung-tanggung, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati turun langsung mendukung pelaksanaannya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Ikfina memberikan materi penguatan Makanan Bergizi yang bersumber dari kearifan lokal. Bupati Ikfina juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menuntaskan masalah stunting, salah satunya dengan turut andil dalam program DASHAT.
“Dalam upaya percepatan penurunan stunting kita bisa mengoptimalkan melalui program DASHAT di Kampung KB. Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat, jadi tidak harus menunggu ketersediaan dana dari pemerintah,” urai Ikfina.
Lebih lanjut Bupati Mojokerto memaparkan, untuk mencegah stunting dalam mengkonsumsi makanan harus dengan gizi berimbang, tidak perlu berlebihan.
“Optimalkan sumber daya lokal yang ada. Setiap porsi makan harus ada sumber pembangun yaitu protein hewani,” tegas Ikfina.
Kegiatan yang dihadiri 90 peserta terdiri dari Penyuluh KB, kader Dashat dan Keluarga Resiko Stunting ini juga dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Maria Ernawati.
Maria Ernawati menjelaskan, DASHAT merupakan salah satu strategi yang dilakukan BKKBN untuk menyiapkan generasi berkualitas. Hal ini mendukung pilar V terkait ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat, sesuai perpres Nomor 72 tahun 2021.
Hingga September 2023, terdapat 73 Kampung KB dari total 304 desa/kelurahan yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto. Sedangkan menurut Survei Status Gizi Indonesia, angka stunting di Kabupaten Mojokerto mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu dari 27,4 persen di tahun 2021 menjadi 11,6 persen di tahun 2022.
Melalui DASHAT, Maria Ernawati berharap, dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga risiko stunting.
“Selain itu keluarga juga memperoleh pengetahuan dan keterampilan penyediaan pangan sehat bergizi berbasis sumber daya lokal serta dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga sehingga kasus stunting di Kabupaten Mojokerto dapat dieliminasi,” tutupnya. (ari)