telusur.co.id - Panglima Group memberangkatkan 240 Jama'ah dari Arofah Mina yang sempat tertunda. Setelah menggelar manasik yang diikuti ribuan Jama'ah. Direktur Panglima Group H. Muhibbin Billah hadir di Kantor Arofah Mina yang berada di Jl. Kartini, Surabaya. Untuk memimpin keberangkatan ratusan Jama'ah, langsung terbang dengan 3 pesawat. Yaitu Garuda Air, Lion Air, dan Batik Air. 

"Alhamdulillah hari ini 240 jamaah dari arofah Mina yang tahun kemarin sempat tertunda dengan ijin Allah, yang kemarin manasik sekarang bisa berangkat menuju Mekkah Madinah," urai Muhibbin. Sabtu, (02/9/2023) malam.

Lanjutnya, ada 90 jama'ah lagi besok, terbang menggunakan Batik Air menuju Surabaya menuju Jeddah. Semoga para jama'ah usai ibadah mereka yang berangkat bisa kembali dengan selamat.

"Ini semua support dari Panglima Group. Disini 100 persen pemberangkatan dari Panglima Group,” jelasnya.

Dipaparkan oleh Muhibbin, Panglima Group mempunyai beberapa anggota travel di antaranya; CHATour, Panglima Nusantara, Sahabat Putra Panglima, Panglima Garden, dan terakhir ke depannya Arofah Mina.

"Sebenarnya, pemberangkatan sudah dicicil mulai dari Agustus tanggal 15, tanggal 28 dan tanggal 30. Hari ini tanggal 3 langsung 3 pesawat. Ada Garuda Air, Lion Air dan Batik Air," tukasnya.

Saat ditanya, kenapa yang membuat Jamaah Arofah Mina gagal berangkat atau terjadinya penundaan?

Menurutnya, pemberangkatan jamaah yang tertunda dikarenakan kelonjakan harga belanja. Sehingga jamaah Arofah Mina yang berangkat 4300 jama'ah di tahun kemarin menggunakan dana jamaah yang hari ini berangkat.

"Kami mengimbau kepada semua pemilik Travel, agar kedepannya tidak menerapkan strategi pemasaran dengan kalimat harga mengikat," tegasnya.

Kader Ansor ini juga menyampaikan kepada seluruh jamaah, pihaknya yakin jika dokumen lengkap, maka siap akan diberangkatkan.

"Umroh itu kuncinya di Maskapai. Ketika kita mempunyai cadangan maskapai, atau kita pegang Maskapai maka semua akan selesai," lugasnya.

Dijelaskan lebih lanjut, Umroh itu tidak boleh harga mengikat. Umroh itu tidak seperti membeli barang fisik. 

"Misalkan, mau berangkat di hari Ramadan, hari ini ke Ramadan masih butuh waktu 4 bulan. Kemungkinan akan terjadi perubahan harga," tandasny.

Panglima Group berhasil menuntaskan para calon jamaah Arofah Mina yang gagal berangkat. Terbukti, dengan berhasilnya target selama sebulan jamaah dari Arofah Mina sudah selesai diberangkatkan.

Masih dengan Muhibbin, total keseluruhan dari Arofah Mina sekitar ±6000 jama'ah, tapi mereka yang sudah bayar lunas dan belum berangkat ±500 jama'ah. 

"Di bulan Agustus sudah dicicil 150 jama'ah dan malam ini terbang 240 jama'ah. Jadwal terbang selanjutnya tanggal 7 , tanggal 10 dan tanggal 17 sudah selesai," sebutnya.

Di tempat pemberangkatan, dijumpai satu keluarga kecil. Yaitu Orang tua Jasari (48), Erli (35), Arneta kelas (12) dan Ade (8). 

Saat ditanya media, Erli mengungkapkan, untuk Persiapan Umroh kami sudah siap dari bulan Januari. Kemudian kami mendapatkan informasi mendadak, Alhamdulillah Allah memberikan kemudahan meskipun dadakan tapi lancar semua. 

"Arofah Mina memberikan jadwal pemberangkatan di tanggal 27 Januari. Diinformasikan ditunda di bulan Agustus. Kami sempat kaget, untuk alasannya kurang tahu. Katanya ada kesalahan dari manajemen. Lalu tanggal 28 Agustus kami dipanggil, diberi pilihan mau berangkat di bulan September. Pilihannya tanggal 3, tanggal 8 atau tanggal 17. Kami memilih tanggal 3 September hari ini," tuturnya.

Pesan H. Muhibbin Billah ini kepada para calon jamaah dimanapun berada, ia berpesan kepada para calon jamaah yang kemarin mendaftar di Arofah Mina yang tertunda, merasa belum ada kepastian, dan merasa tidak ada pelayanan sama sekali. 

"Silahkan segera datang ke kantor di Jalan Kartini. Kantor Arofah Mina saat ini sudah buka kembali untuk melayani para Jama'ah yang akan menunaikan ibadah Umroh maupun Haji," tutup dia. (m9/ari)