telusur.co.id - Universitas Airlangga (UNAIR) tidak pernah berhenti mengukir prestasi luar biasa yang membanggakan. Prestasi kali ini datang dari Tim Electrical Vehicle On Study (Tim EV-OS), Fakultas Teknologi Maju dan Multidisplin (FTMM). 

Tim tersebut berhasil meraih peringkat pertama dalam PLN Innovation and Competition in Electricity (ICE). Kompetisi berlokasi di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, dan berlangsung pada final kompetisi sejak Rabu-Kamis (08-09/11/2023).

Rangkaian kompetisi PLN ICE terdiri dari proses kurasi proposal, seleksi eksposisi konseptual, hingga tahap konstruksi prototipe kendaraan bermotor listrik. Tim EV-OS berhasil melewati fase kurasi proposal dan eksposisi konseptual dengan menyingkirkan 55 pendaftar dari perguruan tinggi di penjuru Indonesia. 

Tim yang layak mendapat julukan “Pionir Energi Terbarukan” tersebut sukses menggolkan dua tim yaitu Tim SAGA dengan konseptualisasi sepeda motor sport touring dan Tim ESA dengan konsep urban city.
 
Inovasi Kendaraan Listrik

Kepada Unair News, Senin (13/11/2023), Muhammad Syahril Mubarok, Ph.D selaku dosen pembimbing menjelaskan, inovasi membanggakan dari kedua tim. Tim SAGA mengusung konsep “Sport Ability in Green Advantage” yang sejalan dengan SDGs 7, yaitu energi yang terjangkau dan bersih.

Konsep Tim SAGA sesuai dengan misi untuk mendukung pengurangan emisi gas buang dari kendaraan berbahan bakar minyak. Keunggulan tim tersebut mencakup daya tahan baterai yang mencapai 118 km, top speed hingga 130 km/h, serta pemanfaatan fitur Battery Management System (BMS). Selain itu, terdapat fitur GPS yang dapat dikendalikan melalui smartphone untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

“Sedangkan Tim ESA berasal dari Electric Scooter Airlangga. Esa yang artinya satu merujuk pada statusnya sebagai skutik listrik pertama dan satu-satunya dengan timing gear yang dikembangkan oleh Tim EV-OS. Tim ESA mampu membawa inovasi baru pada kendaraan listrik roda dua dengan menerapkan covered multiratio drivetrain,” sebut dosen teknik elektro FTMM tersebut.
 
Keunggulan Kreativitas

Pada tahap final, sebanyak sembilan prototipe dari berbagai perguruan tinggi saling bersaing melalui presentasi laporan akhir, eksposisi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dyno test, dan long range test sejauh 25 Km selama 30 menit. Kiprah dua kuda besi listrik, SAGA dan ESA mampu mencapai performa yang sangat memuaskan, dengan membuktikan keunggulan kreativitas di tengah intensitas persaingan.

Putu Anom Kornakata Permana sebagai perwakilan Tim EV-OS menerangkan, persiapan intensif berlangsung sejak Juni 2023. Fokus utama terarah pada penelitian mendalam, perancangan desain yang inovatif, dan rangkaian uji komponen demi menjamin performa optimal.

“Tim kami bekerja keras untuk merumuskan strategi, mengatasi kekurangan, dan memastikan bahwa setiap elemen telah presisi,” urai Anom.

Hasil membanggakan yang diperoleh Tim EV-OS melalui Tim SAGA berhasil mengungguli tim dari perguruan tinggi ternama seperti UII, ITS, ITB, UGM, dan UNSRI. Syahril berharap, kompetisi serupa dapat terus diadakan sebagai wadah anak bangsa untuk menggali inovasi dan menghadirkan hasil riset yang menginspirasi. (ari)