telusur.co.id - Persiapan penyambutan tahun baru 2021 pada 31 Desember 2020, di tengah tatanan kehidupan baru Covid-19 menjadi atensi Garda Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Indonesia (GTI) Provinsi Bali.
Pasalnya, pada malam pergantian tahun baru nanti, sangat rentan terjadi kerumunan. Karena itu, GTI menyarankan agar pemerintah terutama Tim Satgas Covid-19 memberlakukan malam senyap pada malam tahun baru nanti.
Hal itu ditegaskan Pembina GTI Provisi Bali Pande Mangku Rata di Gianyar, Bali. Pande Mangku tak meyakini protokol kesehatan (Protkes) khususnya social distancing (atur jarak 1,5 meter) akan diwujudkan masyarakat.
Karena para penyambut tahun baru terlanjur terhipnotis oleh suasana suka ria yang amat ramai. Oleh karena itu, keadaan seperti itu sangat potensial terjadi penularan kasus Covid-19 yang dahsyat.
“Pemerintah mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga ke desa-desa, harus mengantisipasi penyambutan tahun baru ini sejak dini. Jika tidak, pasti akan terjadi klaster tahun baru dalam penularan wabah. Ini amat membahayakan masyarakat,” lugasnya. Rabu, (02/12/2020).
Oleh karena itu, Pande Mangku menanyakan skenario yang akan diambil oleh Pemprov Bali, dan Pemkab/kota se Bali terkait pencegahan pandemi klaster tahun baru tersebut.
Ia berpendapat, penyambutan tahun baru nanti tak bisa disamakan sebagaimana tradisi penyambutan tahun seperti tahun-tahun sebelumnya.
Titik krusialnya terletak pada kerumunan yang amat sulit dihindarkan. Terlebih, tradisi penyambutan tahun baru lebih pada domainnya anak-anak muda.
“Tentu tak bisa sekadar larangan, jangan mabuk-mabukan. Terpenting bagaimana caranya jangan berkumpul-kumpul atau jaga jarak yang semestinya,” tegas Tokoh Masyarakat Desa Adat Beng, Gianyar, Bali ini.
Pande Mangku menyarankan kepada pemegang otoritas wilayah, mulai dari provinsi hingga desa agar memperlakukan protokol kesehatan secara ketat.
“Bila perlu, Tim Satgas dibantu aparat keamanan harus memberlakukan malam senyap sejak sore hingga besok pagi. Jika sampai masyarakat menyambut tahun baru seperti saat tak ada pandemi, saya yakin penyebaran wabah virus ini akan tambah parah,” pungkas Pande Mangku Rata. (ari)