telusur.co.id - Bupati Sidoarjo, Achmad Muhdlor Ali mengungkapkan bahwa, Pagar Nusa merupakan mitra pembangunan Kabupaten Sidoarjo, mari bersama-sama, bahu-membahu membangun Sidoarjo tercinta ini.
Hal itu, diungkapkan Gus Muhdlor pada saat Pelantikan Pengurus PC Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Sidoarjo masa khidmat 2021-2025.
Acara Pelantikan dan Rapat Kerja yang digelar di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo pada tanggal 27-28 Maret 2021, mengangkat tema, “Harokah Pagar Nusa dalam Komitmen Membumikan Tradisi, Meeningkatkan Prestasi, Sebagai Benteng NU dan NKRI”.
Terpilih sebagai Ketua PC PSNU Pagar Nusa Kabupaten Sidoarjo yang dilantik langsung oleh Ketua Umum PP PSNU Pagar Nusa, Much. Nabil Haroen.
Turut menyaksikan Wakil Ketua Umum PP PSNU Pagar Nusa pusat, Ketua Tanfidziyah PC NU Sidoarjo, Ketua KONI Sidoarjo, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Sidoarjo.
Gus Muhdlor juga berpesan kepada PC Pagar Nusa Sidoarjo untuk tidak terlena mengajar di pos-pos sekolah, mulai ramaikan masjid-masjid, cari kader sebanyak-banyaknya, kita lindungi kabupati Sidoarjo tercinta ini dari ancaman radikalisme.
“Dan yang lebih penting dalam suatu organisasi, jangan pernah lepas dari karakter utama kita sebagai santri, dan karakter kenegaraan,” ujarnya. Sabtu, (27/3/2021).
Gus Muhdlor menambahkan, “Kita mengenal ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Basyariah, mari bersama-sama kita bersihkan Sidoarjo dari radikalisme yang saat ini merongrong negara kita,” ucapnya.
Dan ketika Ketua Umum PP PSNU Pagar Nusa, Much. Nabil Haroen, dalam sambutannya menanyakan jumlah kader Pagar Nusa Sidoarjo? Dijawab oleh Ketua Pagar Nusa terpilih kurang lebih 1.290 kader yang terverifikasi pendataan KTA dari 6.000 an kader Pagar Nusa yang ada di Sidoarjo.
“Kita lihat database kita, jumlah 10.275 orang, saya yakin Sidoarjo lebih dari itu. Jumlah anggota itu harus terukur. Alat ukurnya adalah data. Dan saat ini yang sudah terdata lebih dari 40 ribu se Indonesia. Dari 40 ribu yang terverifikasi sekitar 19 ribu disumbangkan oleh Jawa Timur.
Coba dimaksimalkan lagi Kartu Tanda Anggota (KTA), pada prinsipnya KTA ini gratis, dan setiap orang harus punya kartu anggota masing-masing,” pungkas Nabil.
“Menjadi pengurus Pagar Nusa itu bukan perkara mudah, namun juga bukan sesuatu yang dibangga-banggakan. Menjadi pengurus pagar nusa itu artinya menerima amanah untuk menjalankan tugas. Apalagi dibaiat tadi dengan membacakan syahadat, itu bukan sumpah remeh,” tegasnya.
Sementara itu, Maskhun Ketua Tanfidziyah PCNU Sidoarjo, KH. Maskhun mengungkapkan kebanggaannya terhadap perguruan silat Pagar Nusa. Ia bangga lantaran badan otonom Nahdlatul Ulama Pagar Nusa ini telah banyak mencetak atlet pencak silat yang berhasil mengukir prestasi di level regional, nasional, bahkan internasional.
“Tentunya kita patut berbangga, karena Pagar Nusa yang merupakan bagian dari pencak silat ini terus bisa merawat dan melestarikan, bahkan eksistensi Pagar Nusa ini secara nasional itu sangat luar biasa,” ucap KH. Maskhun saat memberi amanat pada momen Pelantikan Pengurus Pimpinan Cabang Pagar Nusa Sidoarjo.
Lanjut KH. Maskhun mengungkapkan, torehan prestasi yang berhasil diukir atlet-atlet silat Pagar Nusa bukan hanya menjadi kebanggaan keluarga besar Nahdlatul Ulama.
Lebih dari itu, lanjut dia, capaian yang diraih oleh atlet silat Pagar Nusa turut membuat bangga masyarakat Indonesia.
“Pagar Nusa yang rutin mencetak atlet-atlet berprestasi hingga ke mancanegara tidak saja membuat bangga warga Nahdliyyin. Mereka yang bukan bagian dari Nahdlatul Ulama pun turut berbangga dengan Pagar Nusa karena prestasi yang diukir atlet-atletnya yang mampu mengharumkan nama Indonesia di turnamen-turnamen silat internasional,” paparnya.
KH. Maskhun menambahkan bahwa, kebanggaannya terhadap Pagar Nusa bukan karena torehan prestasi semata. Hal lain yang membuatnya lebih bangga dengan Pagar Nusa ialah konsistensi yang selama ini ditunjukkan dalam menjaga ideologi Pancasila dan merawat keutuhan NKRI. (ari)