telusur.co.id - Kurikulum Merdeka menjadi perbincangan hangat dikalangan guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan seluruh praktisi pendidikan. Kehadiran Kurikulum Merdeka merupakan angin segar bagi para siswa dalam menentukan pola dan minat belajar yang sesuai. 

Reformasi kurikulum merdeka belajar memberikan tantangan kepada semua guru di sekolah. Masih banyak guru yang kurang memahami dan merasa kesulitan dalam mengimpelementasikannya, terlebih dalam memasukkan unsur bimbingan dan konseling.
 
Bimbingan dan Konseling pada anak usia dini didasarkan pada bagaimana agar tumbuh kembang anak mencapai titik yang optimal, baik fisik motorik, psikis maupun sosio emosionalnya. Prosesnya banyak dilakukan dengan metode bermain, bernyanyi, menari dan lain-lain. 

Namun sering kali di satuan PAUD hanya fokus pada pembelajaran saja, dan mengesampingkan unsur bimbingan dan konseling indigenous. Masih banyak guru-guru PAUD yang belum paham tentang bagaimana mengintegrasikan layanan bimbingan dan konseling.
 
Dr. Fifi Khoirul Fitriyah, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen PG-PAUD FKIP Unusa merespon kondisi tersebut dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru PAUD tentang implementasi bimbingan dan konseling dalam kurikulum merdeka pada guru-guru PAUD di PAUD Anak Ceria. 

Pelatihan dan pendampingan dilakukan beberapa kali dengan materi teori dan praktik secara langsung agar guru-guru bisa mengalami secara langsung. Kegiatan yang diadakan mulai bulan Mei 2023 dan kemudian diakhiri sekitar bulan September 2023 itu diharapkan bisa membawa perubahan baik bagi pedagogi guru berkaitan dengan penerapan merdeka belajar di satuan PAUD. (ari)