telusur.co.id - Tersiar kabar mengejutkan dari Tokopedia akan dugaan kebocoran data yang meliputi 15 juta penggunanya. Sebagai salah satu sistem pembayaran digital yang tersedia di Tokopedia, pengguna OVO khawatir datanya juga akan tersebar.

CEO PT Visionet Internasional (OVO), Karaniya Dharmasaputra akhirnya buka suara perihal keamanan pengguna OVO yang telah melakukan transakasi menggunakan layanan OVO di Tokopedia.

"Sebagai layanan pembayaran keuangan digital kami berupaya memberikan keamanan dan kenyamanan pengguna. Kami juga telah memastikan bahwa semua data pengguna OVO telah terlindungi dengan baik termasuk data merchant yang terhubung," terangnya. Seperti yang dilansir indozone.id. Senin, (04/5/2020).

Platform pembayaran digital yang populer di kalangan milenial dan Gen-Z ini mengaku telah melakukan perlindungan berlapis terhadap semua data pengguna. Ini dilakukan guna mengantisipasi segala bentuk kejahatan siber yang akan terjadi.

Keamanan OVO terdiri dari OTP, PIN, dan notifikasi OVO apabila diakses melalui perangkat elektronik yang berbeda. OVO juga telah menerapkan keamanan yang telah sertifikasi secara global. 

Untuk memberikan keamanan yang lebih baik, pihak OVO menyarankan agar pengguna OVO melakukan pengubahan PIN secara rutin. (ind/ari)