telusur.co.id - Festival Rujak Uleg yang digelar Pemerintah Kota Surabaya pada Sabtu (06/5/2023) kemarin menuai kritik pedas masyarakat di media sosial. Ketatnya aturan disebut mencerminkan pesta pejabat bukan untuk rakyat.

Salah satunya, akun Tikok @myjourney233 mengunggah konten video pengalamannya saat datang di Festival Rujak Uleg namun harus berdesakan di luar pagar pintu masuk hingga acara selesai.

“Aku kaget banget ternyata ndek kene (di sini) warga gak oleh mlebu (tidak boleh masuk). Sing oleh mlebu nang njero (yang boleh masuk di dalam) cuma pejabat dan undangan,” jelasnya.

Dalam video yang sudah ditonton 1,4 juta orang itu juga menyatakan, sempat dijanjikan petugas penjaga pintu masuk untuk dibukakan akses ketika Festival Rujak Uleg sudah diresmikan. Namun ia kecewa, janji itu tidak ditepati.

“Ketika awak dewe ngenteni (kita nunggu) mulai jam 6 (malam) sampai dua jam-an, akhirnya diresmikan tapi sek gurung oleh mlebu (belum boleh masuk),” imbuhnya. Video itu pun viral dengan lima ribu lebih komentar dan dibagikan ulang oleh tujuh ribuan kali.

Menanggapi hal tersebut, Politisi muda Partai PKS, Rizki Wanda Budiman mengaku sangat menyayangkan hal ini terjadi. Terlebih lagi video nya juga viral di medsos.

“Festival Rujak uleg ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya, seharusnya warga kota Surabaya turut merasakan kegembiraan menyambut hari jadi kotanya tercinta, Bukan sebaliknya,” tegasnya. Senin, (08/5/2023) siang.

Menurutnya, pihak panitia seharusnya bisa memberi kesempatan warga untuk masuk terlebih dahulu meskipun acara belum diresmikan. Warga bisa berkeliling lebih dahulu di lokasi festival agar tidak harus menunggu di pintu masuk dan sampai berdesak-desakan.

“Ibarat pertandingan sepakbola, meskipun belum dibuka secara resmi tapi penonton tetap bisa masuk ke stadion, baru setelah diresmikan penonton bisa menikmati pertandingan bolanya dan lebih baik untuk acara peresmian seperti ini mungkin bisa diselenggarakan secara tepat waktu. Hal ini sekaligus merubah habbits di masyarakat kita, sering molor dan kurang disiplin waktu,” urainya.

Perlu diketahui, dari pelaksanaan Festival Rujak Uleg 2023 kemarin terdapat 5 hal yang membuat banyak pengunJung merasa kecewa.

1. Lokasi Pengunjung Tidak Representatif

Pada saat pelaksanaan event Festival Rujak Uleg 2023, pihak penyelenggara benar-benar menutup rapat lokasi acara dengan pagar besi. Kondisi ini membuat masyarakat menjadi terpinggirkan. Warga hanya bisa melihat acara dari luar pagar, dimana area untuk menonton sangat sempit. Tak ayal akhrnya warga berdesak-desakan selama berjam-jam lamanya.

2. Banyak Kebel Bersliweran

Lokasi dimana pegunjung menonton acara sangat membahayakan. Selain dipersempit oleh adanya kaki besi pembatas yang rawan membuat kaki tersandung, masih adapula kabel-kabel berdiameter cukup besar yang bersliweran dibawah area penonton. Jika kabel tersebut adalah kabel listrik, tentunya resikonya sangat tinggi.

3. Tidak Cocok Bagi Lansia dan Anak-Anak

Bagi yang berusia lanjut atau memiliki anak balita, jangan lagi dibawa ke event seperti ini. Belajar dari situasi kemarin, akibat berdesakan dan suhu yang cukup panas, ada warga yang akhirnya pingsan.

4. Jadwal Acara Tidak Jelas

Berdasarkan laman website milik Pemerintah Kota Surabaya, acara Festival Rujak Uleg ini dimulai pada pukul 16.00 WIB. Namun warga baru bisa masuk ke lokasi acara setelah proses ceremonial selesai. Dimana prosesnya dimulai pada sekitar pukul 20.00 WIB. pintu pagar baru dibuka diatas pukul 21.00 WIB. Sehingga warga sudah menunggu berjam-jam mulai pukul 16.00 WIB sudah banyak yang datang ke lokasi acara.

5. Tarif Parkir Melebihi Ketentuan

Sebelum acara digelar, Pemkot Surabaya sudah menginformasikan tarif parkir kendaraan sesuai ketentuan. Namun di lapangan banyak warga yang mengeluh karena harus membayar di atas tarif normal. Seperti tarif parkir motor seharga Rp 5000, bahkan ada yang mencapai Rp 7000/motor. (ari)