telusur.co.id - Subdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim melaksanakan konferensi pers di Gedung Humas Polda Jatim, terkait dengan penghentian penyelidikan perkara dugaan peristiwa tindak pidana informasi dan transaksi elektronik. Yang berdasarkan surat pengaduan masyarakat pada 9 September 2021, atas nama Budi Irawanto, selaku Wakil Bupati Bojonegoro.

Kabid Humas Polda Jatim. Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyampaikan perkembangan dari hasil penyelidikan dugaan adanya tindak pidana ITE yang terjadi di Bojonegoro.

“Jadi disini perkara yang semula ditangani oleh Polres Bojonegoro telah dilaksanakan gelar, ditarik di penanganannya di Subdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Jatim,” terang KBP Gatot Repli Handoko. Rabu, (02/2/2022) siang.

Lanjut Gatot, kemudian terkait hal yang dilaporkan adalah pengaduan dari saudara Budi Irawanto (Wakil Bupati Bojonegoro), yang teradu adalah saudari Anna Muawanah atau Bupati Bojonegoro.

“Dari hasil penyelidikan selama ini yang dilakukan oleh Subdit Cyber, kita mengambil keputusan bahwa, untuk perkara tersebut terkait ITE yang ada dugaan pencemaran nama baik grup WhatsApp di kelompok jurnalis, dan informasi itu dihentikan penyelidikannya, karena ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah adanya pertimbangan dari beberapa saksi, ada 9 saksi, kemudian ada 3 saksi ahli,” paparnya.

Sementara itu, Wadirreskrimsus Polda Jatim, AKBP Zulham Efendi menjelaskan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Bojonegoro, kemudian karena ini kasus melibatkan pejabat daerah, ditarik penanganannya oleh Ditreskrimsus Polda Jatim.

“Hasil penyelidikan dari beberapa saksi yang kita periksa ada 8 sampai 9 orang, ditambah dengan 3 orang saksi ahli, dan sudah kita putuskan untuk hasil penyelidikan dihentikan,” tegasnya.

“Karena tidak ada unsur pidana dan beberapa yang sudah kita minta keterangan juga menyatakan bahwasanya itu adalah grup tertutup,” imbuhnya.

Lebih jauh dijelaskan, artinya khusus internal dari pejabat yang ada di kabupaten Bojonegoro. Sehingga tidak masuk dalam kategori unsur pidana, sehingga dari Ditreskrimsus Polda Jatim menghentikan penyelidikan.

“Jadi belum sampai lidik. Karena tidak ada pidana, kasusnya kita tutup dan kita hentikan,” pungkasnya.

Nanti hasil dari gelar yang kita hentikan. Kita akan mengirimkan perkembangan kasus kepada pelapor, termasuk memberitakan kepada terlapor tentang kasus yang terakhir.

“Bukan damai? bukan, ini resmi dari hasil penyelidikan tidak ditemukan unsur pidana. Demi kepastian hukum, kita berikan penghentian penyelidikan,” tutup AKBP Zulham. (ari)