telusur.co.id - Lebaran kali ini begitu istimewa dan penuh kesan hati di pengacara muda dan cantik Elok Dwi Kadja. Bertambah usianya ini menandakan kebahagiaan tersendiri bagi Elok. Di samping merayakannya dengan Halal Bihalal bersama koleganya yang rata-rata women preneur.

Ada pula teman satu arisan, bahkan teman satu komunitas bernama Bangga Berkebaya yang sudah kenal kurang lebih 5 tahun terakhir.

“Aku sama beberapa teman pernah bikin grup Bangga Berkebaya untuk membiasakan sekaligus mengenalkan kebaya sebagai pakaian sehari-hari. Semangat yang diusung adalah bangga memakai kebaya, terutama dengan desain modifikasi yang bisa digunakan sesering kita pakai batik,” ungkapnya yang dirayakan di Jamoo Restaurant, Hotel Shangri-La Surabaya. Jumat, (28/4/2023).

Elok juga tidak pernah melepaskan budaya batik yang dari khas wastra Nusantara. Dia mengenakan atasan kebaya dari bahan broket dan linen yang dibentuk dalam pola zero waste yang ramah lingkungan. 

Hal tersebut sekaligus dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian untuk tidak menambah limbah fashion. Sementara itu, bagian bawah dibalut indah nan elegan dengan kain sarung. Elok pribadi mengusung konsep Ethnic All White sebagai dress code.

Ada banyak momen yang tidak terlupakan bagi Elok hari itu. Terutama saat dia deg-degan karena hingga pukul 13.00 WIB belum ada tamu undangan yang datang. Padahal dia menyebar undangan untuk datang pada pukul 12.00 WIB. Ternyata hari itu hujan deras, banjir, dan macet dimana-mana. Beberapa ruas jalan pun ditutup.

“Sebelum acara dimulai, aku ada meeting mendadak dengan klien di lobby hotel yang menghadap ke pintu masuk. Tidak ada yang datang pakai dress code sampai pukul 13.00 WIB. Pikiranku sudah kemana-mana, apa jangan-jangan aku ada salah, sampai mereka nggak mau datang ke acaraku,” tutur Wasekjend DPC Peradi Kota Surabaya ini. Seperti yang dilansir Jawa Pos. Selasa, (02/5/2023).

Namun, hatinya seketika luluh dengan kebaruan tak terbendung. Saat satu per satu teman-temannya datang dengan penuh perjuangan. Menerjang banjir dan mecet tentu tidak mudah. Dia pun memeluk mereka berkali-kali sebagai ucapan terimakasih.

“Padahal, ada yang sudah mau menyerah buat datang ke acaraku. Tapi, tetap mbelani datang. Ada yang parkir mobil di Dukuh Kupang, lalu jalan kaki ke hotel. Ada juga yang selesai acara, langsung bersih-bersih rumahnya yang kebanjiran. Aku terharu sampai mau nangis,” urainya.

Selain foto-foto dan makan bareng, halal bihalal sekaligus birthday party itu pun menjadi ajang silaturahmi. Sebab, Elok dan kawan-kawannya juga punyak kesibukan yang menggunung. Maka, saat ada wadah dan momen seperti itu, mereka menyempatkan waktu untuk bertemu.

“Ada yang sudah nggak ketemu 3 tahun. Dengan adanya acara kayak gini, jadi ada wadah untuk ketemu dan ngumpul,” bebernya.

Ingin Membantu Orang dengan Skill

Diberi suprise birthday cake hingga 3 kali, memang membuat hati Elok berbunga. Namun, menyadari bahwa dikelilingi orang-orang yang sayang kepadanya dengan tulus adalah perasaan yang jauh lebih luar biasa. Dia pun memaknai pertambahan usia tahun ini dengan rasa syukur yang begitu besar.

Aku speechless dengan effort mereka yang membuat datang ke acaraku. Betul-betul memorable dan tidak terlupakan sampai kapanpun. Membuat aku ingin menjadi orang yang lebih tulus lagi menyayangi orang lain, terutama dengan teman-teman,” kenangnya.

Elok juga mengaku ingin menjadi pribadi yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

“Aku mau lebih banyak bermanfaat dan berguna buat orang lain melalui ilmu, skill, dan profesiku. Membantu orang lain dengan uang itu sesuatu yang baik. Tapi, membantu dengan skill yang kita punya, meluangkan waktu buat orang tersebut, rasanya pasti jauh lebih mengena. Ke depannya aku ingin menjadi orang dengan cara yang lebih intimate seperti itu,” tutupnya. (hay/c6/tia)