telusur.co.id - Industri asuransi di Indonesia telah berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Data statistik asuransi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, pertumbuhan aset terus meningkat sejak 2014 dari Rp807,7 triliun menjadi Rp1.325,7 triliun di bulan Desember 2019. Nilai investasi industri ini juga terus meningkat dari Rp648,3 triliun di 2014 menjadi Rp1.141,8 triliun di 2019 lalu.

Namun, di triwulan I 2020, industri asuransi dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang tentu saja berdampak pada pendapatan secara umum. 

Meskipun tampak penuh dari pandemi Covid-19 global terhadap dunia perasuransian Indonesia belum terlihat, kita disajikan kabar baik, yakni pemulihan dalam penjualan premium pada bulan Juni setelah mengalami penurunan pada beberapa bulan sebelumnya karena tekanan pandemi.

Hasil riset Lifepal.co.id yang membandingkan laporan statistik asuransi OJK, menunjukkan bahwa pemulihan pendapatan premi bruto asuransi jiwa pada bulan Juni 2020 telah melebihi nilai pendapatan di bulan Juni 2019.

Bahkan, walau telah mengalami penurunan cukup drastis di awal 2020, pendapatan premi asuransi jiwa di bulan Juni 2020 menjadi yang tertinggi dibanding Januari hingga Juni baik pada tahun 2019 maupun 2020. 

Grafik di atas menjelaskan bahwa kinerja bulan Juni 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 23,7% dibandingkan dengan pendapatan di bulan Juni 2019. 

Laporan ini disambut positif oleh Director & Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia, Bianto Surodjo. Pihaknya meyakini, dengan produk yang tepat, perusahaan asuransi tetap dapat menjangkau masyarakat dalam kondisi apapun, termasuk masa pandemi seperti saat ini. 

“Peningkatan pertumbuhan premi asuransi merupakan kabar yang sangat menggembirakan, terutama di tengah-tengah tekanan kondisi ekonomi yang memburuk akibat pandemic Covid-19.  

Kami sangat percaya bahwa produk asuransi adalah produk yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dalam kondisi apapun, terutama bagi perusahaan yang mampu menyediakan produk-produk yang tepat bagi masyarakat Indonesia,” beber Bianto. Jumat, (11/9/2020). 

Upaya digitalisasi layanan yang dilakukan perusahaan-perusahaan asuransi tampaknya berkontribusi terhadap pertumbuhan penjualan ini. Karena, mereka dapat memberikan layanan tanpa tatap muka di tengah berbagai kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah. 

“Didukung para agen dan distributor bank kami, Allianz juga telah berhasil menyumbangkan pertumbuhan positif yang signifikan bagi Industri asuransi.  

Didukung oleh investasi kami dalam hal digitalisasi, kami telah membantu para agen, distributor bank, nasabah serta masyarakat Indonesia untuk dapat mengakses pembelian maupun layanan produk-produk asuransi dengan lebih mudah di tengah-tengah kondisi pandemi ini,” imbuh Bianto. 

Sementara itu, pada grafik untuk pertumbuhan asuransi umum, walaupun masih terlihat adanya pertumbuhan negatif semenjak bulan Maret 2020 sampai juni 2020, namun tren menunjukkan pertumbuhan yang membaik.  

Setelah mencapai titik terendah pada bulan April, di mana tercatat pertumbuhan negatif sebesar -25,6%, pertumbuhan pendapatan premi bruto pulih kembali hingga minus 3,3% di bulan Juni. 

Presiden Direktur Mandiri AXA General Insurance (MAGI), Enny mengakui bahwa, pandemi ini jadi tantangan bagi perusahaan yang bergerak di bidang industri asuransi umum, termasuk perusahaan yang ia pimpin. 

“Pertumbuhan Industri Asuransi Umum di tengah pandemi Covid-19 ini tentu menjadi tantangan tersendiri buat kita semua, termasuk juga kepada PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI).  

Namun demikian, dengan dukungan kedua Pemegang Saham kami yaitu AXA dan Bank Mandiri, kami tetap optimis bahwa MAGI akan bisa mencapai angka pertumbuhan positif hingga akhir tahun 2020,” ucap Enny. 

Namun, perusahaan-perusahaan asuransi umum tentunya memiliki berbagai strategi untuk tetap memberikan layanan terbaik dalam masa sulit ini. Beberapa di antaranya adalah dengan melakukan inovasi produk dan digitalisasi. 

“Segenap Tim MAGI juga berkomitmen untuk terus menghadirkan berbagai inovasi produk dan teknologi melalui transformasi digital yang menyeluruh, didukung oleh multi-distribution channels yaitu melalui ekosistem Bank Mandiri, kemitraan strategis, keagenan, broker maupun direct channels untuk memberikan perlindungan terbaik bagi kebutuhan Nasabah kami,” tambahnya. 

Demikian analisis statistik pendapatan premi bruto perusahaan asuransi umum dan asuransi jiwa, beserta pendapat para pemimpin di beberapa perusahan asuransi di Indonesia. 

Melihat situasi pandemi saat ini, beberapa daerah di Indonesia kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Keadaan terbaru ini menjadi momentum yang penting untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya memiliki perlindungan terhadap berbagai risiko dalam kehidupan. 

Oleh karena itu, Lifepal dan rekan-rekan asuransi Lifepal akan tetap fokus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan asuransi, serta mengkomunikasikan secara transparan manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dari berbagai produk asuransi yang ada di Lifepal.co.id. (ari)