Peduli Potensi Kemaritiman, PPNS Hadirkan Sistem Informasi Geografis Via petavisualperikanan.com - Telusur

Peduli Potensi Kemaritiman, PPNS Hadirkan Sistem Informasi Geografis Via petavisualperikanan.com

Kepala P3M dan Ketua Tim Peneliti, Mohammad Basuki Rahmat dalam FGD Peta Visual Perikanan PPNS

telusur.co.id - Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) kembali menghadirkan karya nyata sebagai sumbangsih terhadap kemajuan di dunia kemaritiman. Kalau sebelumnya sudah jamak dikenal bahwa, PPNS memproduksi berbagai kapal mulai kapal kecil untuk nelayan hingga kapal ambulance dan patroli. 

Kali ini, PPNS melalui tim risetnya Mohammad Basuki Rahmat, Farizi Rachman, R.A. Norromadani Yuniati, dan Ryan Yudha Adhitya mengembangkan sistem visual yaitu peta visual cluster potensi perikanan di Indonesia. Riset dengan judul : Peta Visual Cluster Potensi Bisnis Perikanan Tangkap di Indonesia Berbasis Geographical Information System (GIS) Untuk Mendukung Pelaku Usaha Di Sektor Perikanan Mewujudkan Kemandirian Ekonomi
 
“Latar belakang peneltian ini adalah minimnya informasi dan data terkait pemetaan potensi dan strategi bisnis khususnya pada sektor perikanan yang berbasis teknologi,” kata Basuki pada FGD di Hotel Luminor Sidoarjo. Sabtu, (29/10/2022) siang.

Tujuan penelitian ini, yaitu pemetaan dan identifikasi strategi bisnis menggunakan SWOT Analysis berdasarkan cluster perikanan yang dibentuk menggunakan metode Fuzzy K-Means Clustering dan menampilkan peta visual perikanan berbasis Geographical Information System (GIS) melalui layanan portal web www.petavisualperikanan.com. GIS akan menampilkan cluster perikanan setiap wilayah.

“Sistem juga akan menampilkan hasil analisis potensi bisnis disetiap cluster yang telah dipetakan sebelumnya menggunakan variabel yang akurat. GIS diharapkan mampu mengarahkan pelaku usaha di sektor perikanan untuk lebih selektif dan adaptif dalam melakukan analisa pasar dan implementasi bisnis yang berkelanjutan serta mencapai value added sebagai orientasi bisnisnya,” tambah Basuki.

Untuk menyempurnakan hasil penelitian ini, diadakan kegiatan Focus Group Discussion yang dilakukan secara blended (daring dan luring) dimana dalam FGD ini mengundang dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jatim, Surabaya, Lamongan, Gresik, Tuban dan banyuwangi serta dari kabupaten Tual serta dari kelompok nelayan yang tergabung dalam himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dari Surabaya, Sidoarjo,Ppamekasan, sumenep, pacitan, jember, malang.  Kegiatan FGD Menghadirkan  salah satu narasumber dari Politeknik Perikanan yaitu Dr. Anna pakar perikanan.

Kegiatan dibuka oleh Wakil Direktur 3 PPNS, Arie Indartono. Dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi penelitian antara PPNS dengan mitra baik dari pemerintah daerah maupun dari kelompok masyarakat dan industri. Serta menjelaskan bahwa, PPNS mempunyai komitmen dalam pengembangan teknologi kapal dan industry pendukungnya.

Ketua Tim peneliti sekaligus sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) PPNS,  M. Basuki Rahmat menyatakan bahwa, penelitian ini yaitu Peta Visual Cluster Potensi Perikanan di Indonesia merupakan bagian dari roadmap penelitian smart maritime yang akan dikembangkan oleh PPNS. 

“Bahwa sebelumnya dan saat ini masih dikembangkan, PPNS telah membuat alat bantu nelayan untuk mengarahkan nelayan ke titik-titik kumpul ikan. Serta mengembangkan perahu bagi nelayan yang dapat secara otomatis bergerak menuju titik berkumpulnya ikan,” imbuhnya.

PPNS juga mengembangkan wahana bawah laut yaitu ROV untuk survey lambung kapal juga untuk survey terumbu karang. Penelitian Peta Visual ini, tujuan utamanya adalah menyajikan hasil analisis dari berbagai data. 

Ada 7 parameter data yang diambil dari berbagi daerah. 7 parameter tersebuta dalah : jumlah nelayan, perusahaan perikanan, kapal ikan, alat penamgkap ikan, volume produksi ikan, nilai produksi ikan, dan angka konsumsi ikan. 

“Selanjutnya dengan metode K-mean clustering serta SWOT analysis, maka data tersebut ditambilkan dalam bentuk visual. Cluster dibagi menjadi 5 bagian cluster A, B, C, D dan E. yang masing2 cluster mempunyai ciri-ciri dan potensi spesifik. Sehingga dengan mengetahui masing cluster dapat di ambil sebuah kebijakan dalam pengembangan daerahnya,” tuturnya.

Dr. Anna, dari politeknik Perikanan. Salah satu narasumber dalam kegiatan FGD kali ini, menyampaikan bahwa, penelitian Peta Visual ini sangat bagus dan mendorong untuk dikembangkan dengan melihat potensi ekosistem masing-masing daerah. 

“Dimana ekosistem laut yaitu mangrove, padang lamun dan terumbu karang menjadi tempat bersemainya benih-benih ikan. Semakin baik ekosistem di suatu daerah maka dipastikan bahwa potensi perikanan didaerah tersebut sangat baik,” jelas Anna.

Selain itu, Anna berharap ke depan tidak hanya membahas potensi perikanan tangkap tetapi juga perikanan budidaya. Karena, sektor inilah yang dikembangkan apalagi di daerah kabupaten-kabupaten. Sehingga potensi budidaya perikanan dapat dibuatkan peta visualnya sebagaimana yang telah dilakukan. Di akhir kegiatan dilakukan sesi foto bersama oleh seluruh tim dan undangan FGD. (ari)


Tinggalkan Komentar