Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD 4,1 Miliar - Telusur

Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD 4,1 Miliar

Menteri PPN RI, Suharso Monoarfa

telusur.co.id - Pada Q1 tahun 2021, Neraca Pembayaran Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 4,1 miliar. Surplus tersebut didorong oleh surplus transaksi modal dan finansial USD 5,6 miliar, melampui defisit transaksi berjalan yang lebih rendah sebesar USD 1,0 miliar.

Neraca transaksi berjalan mengalami defisit rendah USD 1,0 miliar. Perkembangan ini didukung oleh perbaikan kinerja ekspor.

Neraca transaksi modal dan finansial mengalami surplus USD 5,6 miliar. Investasi portofolio makin meningkat seiring persepsi positif investor terhadap perbaikan ekonomi domestik. Sementara investasi langsung mengalami surplus yang ditopang dalam bentuk modal ekuitas.

Sementara itu, posisi cadangan devisa terus terjaga sebesar USD 137,1 miliar, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Adapun posisi tersebut setara dengan 9,7 bulan impor dan pembayaran ULN pemerintah.

Pinjaman Luar Negeri dapat digunakan untuk membiayai defisit dan kegiatan prioritas dengan fokus pembiayaan pada infrastruktur ekonomi dan sosial dengan alih teknologi, praktik baik internasional dan berbagi pengetahuan, proyek piloting yang dapat dilakukan replikasi dengan rupiah serta memiliki daya ungkit tinggi.

Selanjutnya, pemanfaatan pinjaman luar negeri perlu mempertimbangkan tingkat bunga, penyediaan barang dengan syarat dan ikatan (tied dan untied), serta keunggulan komparatif mitra pembangunan. 

Pemanfaatan pinjaman luar negeri dibatasi dengan Batas Maksimum Pinjaman (BMP) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai batas maksimun penarikan pinjaman LN per tahun. 

Pada tahun 2020-2024, pemanfaatan pinjaman luar negeri diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan Proyek Prioritas Strategis (Major Project) yang menjadi acuan pencapaian RPJMN 2020-2024. (ari)


Tinggalkan Komentar