Mudik Dilarang, Stok BBM dan LPG di Jatimbalinus Aman - Telusur

Mudik Dilarang, Stok BBM dan LPG di Jatimbalinus Aman

Pertashop (doc: Instagram @pertaminamor5)

telusur.co.id - Pemerintah memutuskan melarang mudik lebaran pada periode 22 April - 24 Mei 2021 mendatang. Larangan mudik Lebaran bertujuan menghindari penularan virus Covid-19 di Indonesia.

PT Pertamina memastikan stok kebutuhan BBM di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara tercukupi selama Ramadhan sampai Lebaran nanti.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region V (MOR V) Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani mengatakan, dalam rangka untuk mendukung masyarakat yang dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan juga untuk menghadapi hari raya Idul Fitri, Pertamina berupaya untuk menyediakan energi dalam jumlah  yang cukup.

Tujuannya adalah tersedia selama bulan puasa dan jadi Pertamina membentuk yang namanya Satgas Rafi. Itu salah satu Satgas untuk hari raya Idul Fitri itu sudah dijalankan sejak 19 April itu akan berlangsung sampai dengan tanggal 30 Mei 2021. Jadi dengan Satgas Rafi ini, perusahaan-perusahaan Pertamina ingin memastikan supaya BBM dan LPG (elpiji) itu, tetap tersedia bagi masyarakat jadi tidak ada kekosongan.

“Meskipun dalam kondisi pandemi dan adanya larangan mudik, antisipasi tetap kami siapkan agar pelayanan dan kebutuhan energi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Pertamina juga terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait memastikan proses penyaluran BBM, LPG, dan Avtur berjalan dengan baik.

Kami akan meningkatkan pelayanan kami kepada masyarakat dengan standar yang sama dengan lebaran saat tidak ada larangan mudik," terangnya kepada awak media di acara ‘Ngabuburit Bareng Pertamina’ di Carnivor Steak & Grill Surabaya. Jumat, (23/4/2021). 

Sebagai salah satu contohnya adalah dengan menyediakan layanan pesan antar atau Pertamina Delivery Service (PDS) yang disiapkan di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tertentu. Sementara untuk di jalan tol, pengiriman paket BBM dengan menggunakan motoris ini hanya akan dilakukan pada saat terjadinya kemacetan yang panjang. 

“Berdasarkan perhitungan estimasi kami, walaupun ada larangan mudik, kami yakin bahwa, aktivitas masyarakat di kota Surabaya dan di wilayah Jawa Timur akan tetap meningkat. 

Karena larangan mudik biasanya kan antar kota saja. yang jauh antar kota apa mungkin Surabaya dengan Semarang. Tapi untuk wilayah Jatim sendiri, walaupun ada larangan mudik, tapi aktivitas masyarakat kan. 

Apalagi tempat-tempat wisata kan masih diperbolehkan. Jadi kami mengestimasi untuk Ramadhan dan Idul Fitri ini. Bahkan ada peningkatan sekitar 8% untuk gas olin sementara untuk gas oil itu berkisar tidak sampai 1% sedikit aja untuk gas oil sama juga. Untuk gas elpiji kita menyiagakan agen-agen ya itu supaya tidak tutup,” tambah Deden. 

Lebih lanjut Deden, makanya ada istilah elpiji-elpiji siaga menjadi agen-agen itu tidak boleh tutup pada saat hari raya itu. Jadi mereka tetap buka untuk melayani kebutuhan masyarakat. 

”Tempat-tempat pariwisata salah satu yang menjadi perhatian Pertamina adalah beberapa tempat wisata di Jatim. Contoh di beberapa wisata di Jatim yang menjadi fokus perhatian. Makanya untuk daerah-daerah wisata itu tentunya kita memberikan pengamanan. Untuk stoknya bila perlu dilebihkan, dibanding dengan hari-hari biasa untuk daerah-daerah wisata,” imbuhnya. 

Pada musim mudik lebaran ini, ujar Deden, dapat dipastikan jika pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap aman. Meskipun dirinya tidak menyebutkan secara rinci berapa jumlah stok yang tersedia. 

 "Insyaallah stok BBM aman dan seperti tahun-tahun sebelumnya," tutup Deden Mochammad Idhani. (ari)


Tinggalkan Komentar