Maknai Kemerdekaan Ala Generasi Z : Ayo Lawan Intoleransi dan Kemiskinan - Telusur

Maknai Kemerdekaan Ala Generasi Z : Ayo Lawan Intoleransi dan Kemiskinan

Anggota Komisi A DPRD Jatim, Yordan M. Batara Goa sebagai narasumber Seminar Wawasan Kebangsaan SMA Kristen Gloria 2

telusur.co.id - Sensus Penduduk 2020 memberi gambaran bahwa, 27,94 % komposisi penduduk Indonesia adalah Generasi Z. Kaum Gen Z ini lahir antara 1997-2012. 

Artinya, keberadaan Gen Z memegang peranan penting bagi perkembangan Indonesia di masa mendatang. Lalu apa tantangan masa depan bagi gen Z ? 

Menjawab hal ini, Yordan M. Batara Goa, yang menjadi narasumber dalam Seminar Wawasan Kebangsaan yang diadakan oleh SMA Kristen Gloria 2 mengingatkan bahwa, ada dua tantangan terbesar. 

“Saat ini, lawan Pancasila adalah intoleransi dan kesenjangan sosial,” tegasnya. Selasa, (16/8/2022).

Ia melanjutkan, “Untuk melawan musuh Pancasila, adik-adik harus memiliki cita cita sosial yaitu mewujudkan Indonesia yang semua warganya sejahtera. Ini tanda mencintai Indonesia. Tidak cuman cita cita untuk diri sendiri saja,” lugas pria yang saat ini menjadi anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur ini. 

Selanjutnya, ia juga mendorong agar tiap siswa berupaya memiliki kawan dari berbagai latar belakang suku, etnis, agama, dan kelas sosial. 

“Agar bisa mencintai Indonesia, maka berkawanlah dengan mereka yang dari berbagai suku, etnis, agama, dan kelas sosial. Dengan anak Papua, Kalimantan, Aceh dan lainnya. Carilah tahu berbagai kesulitan dan diskriminasi yang masih ada di berbagai tempat di Indonesia. Kemiskinan, putus sekolah hingga pengangguran yang ada di pelosok Indonesia. Cintailah Indonesia. Jika ada satu bagian yang menderita, maka kita juga harus merasa sakit sebagai sesama bangsa Indonesia,” ucapnya.

Dalam acara yang berlangsung di Aula SMA Kristen Gloria 2 pada 16 Agustus 2022 itu, Yordan yang juga dosen Pancasila itu juga mengajak siswa siswi untuk berbuat aksi yang kongkret untuk Indonesia. 

“Lakukan donasi, aksi sosial, seruan di medsos atau perbuatan empati lainnya untuk melawan intoleransi dan radikalisme. Kita punya pendahulu yang sudah berbuat nyata. Ada Sukarno, J. Latuharhary, AA Maramies. Ada juga Liem Koen Hian, Tan Eng Hoa, Yap Tjwan Bing, John Lie hingga Yap Thiam Hien. Mereka sudah berbuat di jamannya. Sekarang giliran kalian semua,” beber lelaki yang selalu membawa jargon #pancasilasaklawase ini.

Seminar ini turut mengundang Pelda KKO (Purn.) TNI AL Djoni Matius Liem. Purnawirawan yang lahir 3 April 1934 ini berdarah Tionghoa dengan nama aslinya Liem Wong Siu.

Seminar ini diikuti lebih dari 700 siswa. Baik yang langsung hadir di aula, maupun via layar di kelas masing-masing. (ari)


Tinggalkan Komentar