Oleh : Rara Hairun

Menghadapi pandemi Covid-19, kepada seluruh masyarakat, terutama pemuda, untuk tidak pasrah atau menerima nasib. Dengan momen peringatan Hari Sumpah Pemuda, saya mengajak kepada bangsa ini, pemuda untuk tetap bersatu dan bangkit melawan Covid-19. 

Dalam masa pandemi lebih menegaskan kepada semua untuk menggunakan protokol kesehatan, tuturnya pemuda harus menjadi pioner dan barisan terdepan. Dalam penerapan protokol kesehatan. 

Dalam masa pandemi Covid-19, aktivitas manusia dikurangi, dan diharapkan lebih banyak tinggal di rumah. Para pemuda tak meninggal kebiasan pada masa normalnya, yakni semangat, ceria, kreatif, dan inovatif. Meski kita berada di rumah, kita harus tetap melakukan kreasi dan produktif dalam berkarya, dalam hal untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

Pandemi Covid-19, menurut politisi partai kebangkitan bangsa (PKB) ini, membuat jutaan umat manusia tertular hingga membuat di antaranya meninggal dunia. Tak hanya sektor kesehatan yang terdampak, ekonomi, pendidikan, wisata, dan sektor yang lainnya pun juga terimbas yang dampaknya juga sama parahnya. 

Akibat yang demikian, membuat dunia berada dalam situasi yang penuh dengan kelesuhan, resesi ekonomi, dan terancam kebodohan, sebab pendidikan yang ada tidak berjalan semestinya.

Pada masa lalu, pemuda yang ikut merintis, berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia menghadapi banyak tantangan. Tantangan yang dihadapi tidak hanya waktu belajar yang tersita, namun nyawa juga terancam melayang demi Indonesia, semua dihadapi dengan gagah berani dan semangat. 

Tantangan yang ada saat ini pandemi Covid-19 juga harus dihadapi, namun ditegaskan dalam menghadapi tantangan yang ada, harus menggunakan protokol kesehatan.  

Kita tetap bersatu dan bangkit di masa-masa yang sulit. Bangkit di masa saat ini adalah pemuda tidak boleh putas asa, namun harus tetap semangat dan selalu positive thinking dalam menghadapi  problem saat ini. Generasi muda adalah penerus bangsa. 

Bagaimana kalau kita generasi muda tidak seperti itu? Untuk itulah kita sebagai generasi muda tetap bersatu, bangkit, dan semangat dalam merintis perjuangan di masa pandemi agar bangsa ini tetap jaya. 

Meski pemerintah sudah mengambil berbagai langkah strategis, tapi peran kaum muda untuk aktif memastikan advokasi kesehatan masyarakat disebut penting.  

Pemuda milenial sangat penting di tengah pandemi Covid-19, terutama dalam memberikan informasi dan edukasi kepada orang-orang sekitarnya.  

Di era digital 4.0 saat ini, kaum milenial sangat fast information dan juga kritis menangani problem yang terjadih saat ini, makanya di masa pandemi ini, kaum pemuda milenial harus memimpin kita ke jalan menuju perubahan dan menjadi relawan bagi masyarakat. 

Dalam menghadapi suatu problem yang terjadi saat ini, kita permudah milenial harus positive thinking dalam mengambil satu kebijakan, dan tetap spirit dalam meraih perjuangan di masa-masa yang sulit ini. 

Memang betul, menghadapai problematika saat ini tidaklah mudah bagi milenial yang berjuang, “tidak sama dengan membalikkan telapak tangan”. 

Maka dari itu, kita harus tetap bermohon kepada Allah SWT, agar meminta petunjuk dan keringanan untuk kita yang selalu bersemangat dalam perjuangan menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadih saat ini. 

Karena hanya Dialah yang tau akan wabah ini musnah di muka bumi. Berjuang tanpa adanya restu dari Tuhan maka akan sia-sia dalam perjuangan, jika itu kita sudah penuhi yakin dan percaya, perjuangan kita akan tidak sia-sia. 

*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Binawan.