telusur.co.id - Jika kita simak dengan seksama, statment yang diucapkan oleh Pemerintah Indonesia dan DPR RI sebenarnya hal yang normatif sekali dan seharusnya tidak ditanggapi dengan sembarangan oleh Dubes Arab Saudi. 

Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Rakyat, Arvindo Noviar pada rilisnya yang diterima telusur.co.id. Senin, (07/6/2021).

"Sikap yang terlalu reaksional itu terkesan offside. Tidak mencerminkan budaya Islam yang seharusnya selalu mengedepankan tabayyun,” jelasnya.

Arvindo menegaskan, urusan haji itu bukan urusan yang bisa dilakukan secara gelagapan, terutama di kondisi yang masih tidak menentu oleh sebab pandemi Covid-19 ini.

“Urusan Haji ini urusan besar tidak bisa disiapkan hanya dalam waktu 1-2 bulan. Masa urusan umat mau disamakan dengan persiapan pagelaran acara pentas seni skala kelurahan,” sambungnya.

Ia menambahkan, sebaiknya Dubes Saudi segera meminta maaf secara terbuka kepada rakyat Indonesia karena telah membuat gaduh urusan haji ini.

"Beliau mengimbau untuk tidak menggoreng dan memanipulir isu haji ini kemana-mana. Ini waktu yang tepat untuk melakukan sinergitas. Tenaga persatuan kita harus digunakan untuk hal-hal yang lebih positif bagi kemajuan Republik ini,” tutur Arvindo Noviar. (asw/ari)