telusur.co.id - Di masa pandemi ini, hasil penjualan para pelaku UMKM di kabupaten Jember mengalami penurunan yang sangat signifikan akibat dampak pandemi Covid-19. 

Dalam rangka memulihkan perekonomian UMKM di Kota Jember, tim pengabdian masyarakat (Pengmas) Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) berupaya meningkatkan pengetahuan digital marketing kepada komunitas pedagang muslim di Kel. Tegal Besar, Kec. Kaliwates, Kab. Jember. 

Tim ini terdiri atas Nurvita Arumsari, Yugowati Praharsi, Dika Rahayu W., Ryan Yudha Adhitya, Tarikh Azis Ramadani, dan Bagus Cahyo Juniarso. Mereka mengaplikasikan teknologi e-commerce dan media sosial melalui pelatihan digital marketing bagi pelaku UMKM tersebut.

“Pendekatan model pemasaran terbaru yang mengkombinasikan metode online dan offline dalam interaksi antara pembeli dengan penjual yang dikenal sebagai era marketing 4.0 saat ini sudah mulai marak digunakan. Beralihnya para pelaku bisnis ke era marketing 4.0 ini merupakan salah satu akibat perubahan perilaku konsumen,” ujar Nurvita pada keterangan tertulisnya. Kamis, (14/4/2022).

Seiring dengan berkembangnya era marketing 4.0, lanjut Nurvita, UMKM juga perlu mengubah metode pemasaran tradisional menuju sistem marketing digital terutama untuk bertahan di masa pandemi. Era marketing 4.0 menawarkan kemudahan para pembeli mengakses produk yang ditawarkan UMKM melalui aplikasi e-commerce seperti: Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dll.

“Pelatihan ini diikuti oleh dua belas orang pelaku UMKM dan dilakukan secara hybrid. Para pelaku UMKM mengikuti pelatihan dengan berkumpul di rumah Az’hur Komariyah selaku Ketua UMKM, dan tim pengabdian masyarakat PPNS memberikan pelatihan dari lokasi masing-masing secara daring,” ungkapnya.

Ditambahkan Nurvita, peserta pelatihan diberikan pre-test sebelum pelatihan dan post-test setelah pelatihan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta terhadap penggunaan teknologi e-commerce dalam pemasaran. 

“Hasil pelatihan dari kategori learning level melalui nilai pre-test dan post-test menunjukkan kenaikan tingkat pemahaman yang signifikan dengan rata-rata kenaikan mencapai 30% untuk setiap peserta. Tim pengabdian masyarakat PPNS berharap pelatihan ini akan memberikan manfaat untuk para pelaku UMKM,” tutup Nurvita Arumsari. (ari)