telusur.co.id - Sebuah proses pembelajaran harus mampu menghasilkan output yang benar–benar siap untuk terjun didalam masyarakat. Proses ini akhirnya harus mampu membentuk individu yang siap pakai. Untuk itu maka harus ada proses pembelajaran yang berbasis realita. Sebuah pembelajaran yang mampu membaca kebutuhan masyarakat.

“Kita dapat melihat bagaimana pendidikan pada masa sekarang ini yang masih belum mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Di sinilah bagaimana pentingnya solusi untuk memenuhi tuntutan tersebut. Bagaimana mahasiswa harus mampu memenuhi kebutuhan tersebut,” ujar Koordinator Lapangan Baksos, Charles. Kamis, (21/10/2021).

Menurutnya, bakti sosial menjadi solusi alternatif atas problematika tersebut. Baksos adalah suatu kegiatan yang nantinya akan menjadi wadah pengembangan lifeskill mahasiswa untuk berusaha memenuhi butuhan masyarakat. 

“Dari baksos ini nantinya akan menampilkan sosok mahasiswa yang benar-benar telah mampu terjun ke dalam masyarakat. Karena nanti di dalam proses kegiatan baksos ini mahasiswa akan diterjunkan secara langsung kedalam masyarakat untuk mencoba menyiapkan diri agar siap terjun kedalam masyarakat,” jelasnya.

Ditambahkan Charles, ketidakmampuan dunia pendidikan pada masa dewasa ini untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang menjadi landasan dasar terlaksananya kegiatan bakti sosial ini.

Sebagai bentuk tindak lanjut dari keresahan pada dunia pendidikan itu, maka pada Aliansi Mahasiswa Seluruh Indonesia yang dipimpin oleh Charles selaku Ketua BEM UKI untuk menyelenggarakan kegiatan bakti sosial. 

Dengan cara membagikan 2 ton dan kebutuhan pokok kepada masyarakat yang kurang mampu dan juga kepada panti asuhan yang membutuhkan di wilayah sekitaran Jakarta Timur. 

“Kegiatan dimulai dari pukul 09.00 WIB di Halte Cawang Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Timur lalu berjalan menuju ke beberapa titik lokasi pembagian sembako yaitu Yayasan Panti Asuhan Elsafaan, DPD FORKABI Jakarta Timur, Panti Asuhan dan Jompo Berkat Kasih Immanuel,” ungkapnya. 

Kegiatan pukul 10.30 WIB dimulai dengan kata pembuka kepada pihak Yayasan dan Panti Elsafan menyambut hangat kedatangan para mahasiswa dengan menampilkan bakat bermain alat musik dan bernyanyi bersama anak-anak panti asuhan Elsafan.  

“Setelah sesi penampilan bakat dan bernyanyi acara ditutup oleh para perwakilan mahasiswa yang menyerahkan sembako kepada Founder Yayasan dan Panti Asuhan Elsafan,” bebernya. 

Selanjutnya, kegiatan pada pukul 01.00 WIB dilanjutkan di Sekretariat DPD FORKABI Jakarta Timur dibuka dengan makan bersama seluruh anggota DPD FORKABI Jakarta Timur. 

Seusai makan, dimana mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk ditemani bersama anggota FORKABI untuk melanjutkan kegiatan dengan membagikan sembako langsung kepada masyarakat tidak mampu agar lebih tepat sasaran terbagi di dua kelurahan yaitu Kel. Cakung Barat dan Kel. Cakung Timur. 

Setelah pembagian di FORKABI Jakarta Timur selesai, Aliansi Mahasiswa Seluruh Indonesia melanjutkan kegiatan di Panti Asuhan dan Jompo Berkat Kasih Immanuel disambut sangat antusias oleh anak-anak asuh di panti asuhan tersebut. 

“Aksi bakti sosial ini ditutup dengan melakukan penyerahan sembamk dan beberapa uang kolektif yang dikumpulkan oleh seluruh massa aksi yang hadir kepada Pengurus Panti asuhan dan Jompo Berkat Kasih Immanuel,” tutup Charles. (ari)