telusur.co.id - 15 Anggota Jamaah Islamiyah (JI) Jawa Timur kembali dipelukan NKRI dengan melakukan Ikrar kesetiaan kepada NKRI dan Pancasila, serta mencabut Bai'at anggota Jamaah Islamiyah (JI). Kegiatan ini berlangsung di gedung Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jawa Timur, Jl. Pahlawan No. 110 Bubutan, Surabaya. Senin, (08/8/2022).

Ikrar ini secara langsung disaksikan oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak, Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, didampingi Pejabat utama Polda Jatim, Kasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Piek Budyakto, Direktur Indentifikasi dan Sosialisasi Densus 88 Polri, Brigjen Pol Arif Makhfudiharto, Wakil Ketua DPRD Prov. Jatim, Wakajati Jatim, Kepala Bagian Operasional Binda Jatim, Kementerian Agama, dan MUI Jatim. 

Dalam kesempatan ini, Direktur Identifikasi dan Sosial (Idensos) Densus 88 Antiteror, Brigjen Pol Arif Makhfudiharto menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Jatim dan jajarannya, yang telah membantu dan mendukung kegiatan tersebut, sehingga kegiatan Ikrar Setia NKRI terhadap anggota JI Jawa Timur berjalan dengan baik. 

"Kegiatan tersebut dilakukan sebagai langkah pembinaan dan pendampingan terhadap Jamaah Islamiyah. Untuk prosesnya kita lakukan asesmen bersama dengan sikologi Universitas Brawijaya, untuk melakukan pendampingan terhadap saudara kita 15 orang ini dalam jangka waktu 6 bulan untuk bisa secara sadar mereka mencabut bai'at kesetiaan anggota jama'ah Islamiyah untuk ikrar setia terhadap NKRI dan Pancasila," tandasnya Diridensos Densus 88 AT. 

"Ke depan pendampingannya, mereka dianggap sebagai masyarakat yang bebas, yang mentaati semua aturan-aturan di negara kita dan pastinya mengakui kebhinekaan tunggal ika," imbuhnya. 

Sementara itu, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo menyampaikan, bahwa terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang telah menimbulkan korban dan kerusakan, sehingga memerlukan upaya pencegahan dan penegakan hukum. 

Sedangkan upaya pencegahan yang dilakukan salah satunya adalah melalui upaya kontra radikal terhadap seluruh warga masyarakat yang salah satunya adalah menanamkan nilai-nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

"Ikrar yang dilaksanakan saat ini merupakan momentum untuk mendukung seluruh tekad, komitmen, serta usaha pemerintah, penegak hukum dan stake holeder terkait, serta seluruh elemen masyarakat dalam berkomunikasi, koordinasi dan kolaborasi, untuk bersinergi memerangi bahaya radikalisme dan fanatisme kelompok yang mengatas namakan agama, dengan segala akibat yang ditimbulkannya," tegas Wakapolda Jatim. 

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak menyampaikan apresiasi kepada Densus 88 dan Polda Jatim atas kerja kerasnnya dengan melakukan pembinaan terhadap tekminologi radikalisme yang ada di wilayah Jatim. 

"Pemerintahan Provinsi Jatim bersama stakeholder terkait, terus berjuang dalam menanggulangi radikalisme yang ada di Jatim, kepada Jamaah Islamiyah yang ada di Jatim, diharapkan secara sadar tanpa ada paksaan dapat mendukung dan mewujudkan ketentraman, dengan bingkai NKRI dan Pancasila serta kesejahteraan yang hakiki di Indonesia khususnya di wilayah Jatim," ucap Wagub Jatim. 

Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan lepas Bai'at dan Ikrar Setia NKRI. Selain itu, ke 15 Anggota JI Jatim ini juga melakukan penandatanganan Ikrar NKRI serta memberikan hormat dan mencium bendera Merah Putih. (ari)